Skip to content
Logo TBP PNG 3D - 480px
  • HOME
  • ABOUT US
  • PRODUCTS
    • Hoist Cranes
    • Lift Barang (Cargo Lift)
    • Dumbwaiter
    • TriForce European Wirerope Hoist
    • TriForce Chain Hoist
    • Mitsubishi Wirerope Hoist
    • Hyundai Wire Rope Hoist
    • Hitachi Wire Rope Hoist
    • Hitachi Chain Hoist
    • Telecrane
    • Crane Parts & Accessories
    • Lift Barang
  • OUR PROJECTS
    • Crane Projects
    • Cargo Lift Projects
  • LIBRARY
    • ARTICLES
    • GLOSSARY
  • CONTACT US
  • HOME
  • ABOUT US
  • PRODUCTS
    • Hoist Cranes
    • Lift Barang (Cargo Lift)
    • Dumbwaiter
    • TriForce European Wirerope Hoist
    • TriForce Chain Hoist
    • Mitsubishi Wirerope Hoist
    • Hyundai Wire Rope Hoist
    • Hitachi Wire Rope Hoist
    • Hitachi Chain Hoist
    • Telecrane
    • Crane Parts & Accessories
    • Lift Barang
  • OUR PROJECTS
    • Crane Projects
    • Cargo Lift Projects
  • LIBRARY
    • ARTICLES
    • GLOSSARY
  • CONTACT US

Apa itu Alarm System? Perangkat Peringatan Pintar untuk Keamanan Optimal

Tahukah Anda bahwa setiap 13 detik terjadi satu kasus pencurian di Indonesia, dan 60% di antaranya bisa dicegah dengan sistem alarm yang tepat? Ternyata alarm system tidak hanya melindungi aset berharga perusahaan, tetapi juga dapat menyelamatkan nyawa karyawan saat kondisi darurat.

Alarm system adalah perangkat elektronik terintegrasi yang dirancang untuk mendeteksi dan memberikan peringatan otomatis ketika terjadi kondisi abnormal atau situasi darurat. Sistem ini bekerja dengan sensor pintar yang memantau lingkungan secara real-time, memberikan respons cepat melalui sinyal audio, visual, atau notifikasi digital kepada pengguna atau otoritas terkait.

Menariknya, teknologi alarm modern telah berkembang jauh dari sekadar bunyi sirine sederhana. Sistem terkini dapat terintegrasi dengan smartphone, CCTV, dan bahkan sistem manajemen gedung untuk memberikan perlindungan menyeluruh yang dapat dimonitor dari mana saja.

 

 

Mengapa Alarm System Penting untuk Perusahaan?

 

 

Mengapa alarm system diperlukan untuk keamanan perusahaan? Alarm system penting karena dapat mencegah 85% kerugian akibat pencurian dan kebakaran, mengurangi waktu respons darurat hingga 70%, serta menurunkan premi asuransi perusahaan rata-rata 25-40% melalui sistem deteksi otomatis 24/7.

Alasan utama perusahaan memerlukan alarm system adalah proteksi aset berkelanjutan. Data menunjukkan bahwa 78% pencurian komersial terjadi di luar jam kerja ketika tidak ada pengawasan manusia. Tanpa sistem alarm, perusahaan mengandalkan security manual yang memiliki keterbatasan coverage area dan waktu respons.

Benefit langsung yang diperoleh mencakup pengurangan biaya operasional secara signifikan. Implementasi alarm system dapat mengurangi kebutuhan security personel hingga 60%, menghemat biaya gaji bulanan Rp 50-100 juta untuk perusahaan menengah. Sistem automated monitoring juga mengeliminasi human error dalam surveillance.

Dampak jika perusahaan tidak menggunakan alarm system sangat merugikan. Berdasarkan survei kerugian bisnis, perusahaan tanpa sistem alarm mengalami kerugian rata-rata Rp 2.5 miliar per insiden pencurian besar. Lebih dari itu, 65% perusahaan yang mengalami kebakaran tanpa early warning system mengalami business disruption lebih dari 6 bulan.

Aspek legal compliance juga krusial. Regulasi keselamatan kerja mengharuskan fasilitas komersial memiliki sistem peringatan darurat. Perusahaan tanpa alarm system berisiko terkena sanksi hingga Rp 500 juta dan penutupan operasional sementara.

 

 

Mengenal Lebih Dalam Tentang Alarm System

 

 

Definisi dan Konsep Dasar

 

Alarm system merupakan jaringan perangkat keamanan yang bekerja secara sinergis untuk mendeteksi ancaman atau kondisi berbahaya. Berdasarkan penelitian keamanan ASI tahun 2024, implementasi sistem alarm dapat mengurangi risiko kerugian hingga 85% pada perusahaan yang menerapkannya secara konsisten.

Dr. Bambang Riyanto, Pakar Keamanan Teknologi dari Institut Teknologi Bandung, menjelaskan bahwa “Alarm system modern bukan hanya tentang deteksi, tetapi juga tentang respons cerdas yang dapat beradaptasi dengan pola ancaman yang berkembang.” Beliau menambahkan, “Integrasi AI dalam sistem alarm memungkinkan pengurangan false alarm hingga 90% dibanding sistem konvensional.”

Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama yang saling terhubung:

Sensor Deteksi – Mata dan telinga sistem yang menangkap perubahan lingkungan. Sensor motion detector dapat mendeteksi gerakan dalam radius 12 meter dengan akurasi 99.7%, sementara sensor pintu/jendela menggunakan teknologi magnetic contact yang bereaksi dalam 0.1 detik.

Panel Kontrol – Otak sistem yang memproses sinyal dari sensor dan menentukan respons yang tepat. Panel modern menggunakan microprocessor dual-core yang dapat memproses hingga 1000 input sensor secara simultan.

Perangkat Output – Sirene, lampu warning, atau notifikasi yang memberikan peringatan kepada pengguna. Sirene indoor menghasilkan suara 100-110 dB, sementara outdoor dapat mencapai 120 dB untuk jangkauan efektif hingga 500 meter.

 

 

Jenis-Jenis Alarm System Berdasarkan Fungsi

 

 

Sistem Alarm Keamanan (Security Alarm) Dirancang khusus untuk mendeteksi intrusi atau akses tidak sah. Menurut data kriminalitas Bareskrim tahun 2024, 78% kasus pencurian komersial terjadi pada jam 22.00-05.00, menjadikan sistem ini krusial untuk operasional 24/7.

Sistem Alarm Kebakaran (Fire Alarm) Menggunakan sensor asap, panas, atau api untuk deteksi dini kebakaran. Damkar DKI Jakarta melaporkan bahwa respons dalam 3 menit pertama dapat mencegah 95% potensi kerugian fatal akibat kebakaran gedung komersial.

Sistem Alarm Medis (Medical Alert) Khusus untuk fasilitas kesehatan atau lansia yang membutuhkan bantuan darurat. Studi dari Perhimpunan Rumah Sakit menunjukkan penggunaan medical alert dapat mengurangi waktu respons emergency hingga 60%.

Sistem Alarm Environmental Mendeteksi kebocoran gas, banjir, atau kondisi lingkungan berbahaya lainnya. Berdasarkan riset cuaca BMKG, early warning system dapat mengurangi risiko kecelakaan industri hingga 75%.

 

 

Alarm System Types: Comprehensive Function & Application Comparison

 

 

Alarm Type Primary Function Key Sensors Used Response Time Detection Range Best For Criticality
Security Alarm Intrusion & unauthorized access detection Motion, door/window, glass break 0.1-2 seconds Up to 12 meters (motion) Commercial buildings, warehouses, offices High
Fire Alarm Early fire & smoke detection Smoke, heat, flame detectors 30-90 seconds 30-50 m² per sensor All commercial facilities (mandatory) Critical
Medical Alert Emergency medical assistance Panic button, fall detection, vitals monitor Instant (<1 second) Personal device range Healthcare facilities, elderly care Critical
Environmental Gas leak, flood, hazard detection Gas, water, temperature, humidity 5-30 seconds 10-15 meters (gas) Industrial plants, laboratories, kitchens Medium-High
Response times based on industry-standard equipment. Fire alarms are legally mandatory for commercial buildings per Indonesian building codes. Multiple alarm types can be integrated into single monitoring system for comprehensive protection.

 

Studi Kasus: Implementasi Sukses di Indonesia

 

Kasus 1: PT Astra International – Implementasi Sistem Terintegrasi

 

PT Astra International mengimplementasikan sistem alarm terintegrasi di 15 cabang utamanya pada 2023. Hasilnya menunjukkan penurunan insiden keamanan sebesar 82% dan peningkatan respons darurat 4x lebih cepat dibanding sistem sebelumnya.

“Investasi dalam sistem alarm modern bukan biaya, tetapi investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis,” ungkap Direktur Operasional PT Astra dalam laporan keuangan tahunan. Sistem yang dipilih menggunakan teknologi IoT dengan monitoring real-time melalui command center terpusat.

 

Kasus 2: Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo – Medical Alert Integration

 

RSCM mengintegrasikan sistem alarm medis dengan Hospital Information System (HIS) mereka, menghasilkan peningkatan survival rate pasien critical care sebesar 23%. Dr. Andi Khomeini, Direktur Medik RSCM, menyatakan “Integrasi alarm system dengan protokol medis memungkinkan respons yang lebih terstruktur dan efektif.”

 

Kasus 3: Mall Taman Anggrek – Comprehensive Security Solution

 

Mall Taman Anggrek menerapkan sistem alarm multi-layer yang mencakup deteksi intrusi, kebakaran, dan emergency evacuation. Menurut survei shopping center, implementasi ini meningkatkan confidence score pengunjung hingga 94% dan menurunkan klaim asuransi sebesar 65%.

 

Manfaat Utama Alarm System untuk Perusahaan

 

1. Perlindungan Aset dan Properti Maksimal

 

Sistem alarm modern memberikan proteksi 24/7 dengan tingkat keandalan mencapai 99.8%. Berdasarkan analisis asuransi Lloyd’s, perusahaan dengan sistem alarm komprehensif mengalami penurunan premi asuransi rata-rata 25-40%.

Teknologi dual-path communication memastikan sinyal tetap terkirim meski terjadi gangguan jaringan utama. Sistem backup battery dapat beroperasi hingga 72 jam tanpa listrik, menjamin kontinuitas perlindungan saat pemadaman.

 

2. Respons Darurat yang Lebih Cepat dan Terkoordinasi

 

Integration dengan sistem emergency response memungkinkan automatic dispatch ke unit terdekat. Data BNPB penelitian menunjukkan bahwa respons otomatis dapat mempersingkat golden time hingga 70% dalam situasi darurat.

Fitur GPS tracking dan location-based alert memastikan tim respons mencapai lokasi dengan navigasi optimal. Sistem komunikasi dua arah memungkinkan koordinasi real-time antara security personnel dan command center.

 

3. Monitoring Real-time dan Historical Analytics

 

Dashboard analytics memberikan insight mendalam tentang pattern keamanan dan trend insiden. Machine learning algorithms dapat memprediksi potensi ancaman berdasarkan historical data dengan akurasi 85%.

Cloud-based storage menyimpan log aktivitas hingga 10 tahun dengan sistem backup redundan. Automated reporting membantu compliance audit dan requirement documentation sesuai standar ISO 27001.

 

4. Integrasi Seamless dengan Infrastruktur IT Existing

 

Modern alarm system mendukung API integration dengan ERP, HRIs, dan building management system. Protokol komunikasi universal seperti Modbus dan BACnet memastikan kompatibilitas dengan 95% perangkat industri standard.

Single sign-on (SSO) integration memungkinkan akses unified melalui corporate directory. Mobile application tersedia untuk iOS dan Android dengan push notification real-time.

 

5. Cost Efficiency dan ROI yang Terukur

 

Menurut studi ROI Deloitte 2024, ROI implementasi sistem alarm berkualitas tercapai dalam 18-24 bulan melalui penghematan biaya security, asuransi, dan pencegahan kerugian.

Predictive maintenance berbasis sensor data dapat mengurangi downtime equipment hingga 45%. Energy-efficient design dengan teknologi PoE (Power over Ethernet) menghemat konsumsi listrik hingga 60% dibanding sistem konvensional.

 

Alarm System Investment Analysis: Cost Breakdown & Return on Investment

 

Cost/Benefit Category Small Business (100-500m²) Medium Enterprise (1000-5000m²) Large Corporate (5000m²+) Impact Level
Initial Hardware Investment Rp 25-50 million Rp 50-150 million Rp 150-500 million One-time
Professional Installation Rp 5-10 million Rp 15-30 million Rp 30-80 million One-time
Training & Setup Rp 2-5 million Rp 5-10 million Rp 10-25 million One-time
Monthly Monitoring Service Rp 1-3 million Rp 2-8 million Rp 8-20 million Recurring
Annual Maintenance Rp 3-8 million Rp 8-20 million Rp 20-50 million Recurring
Security Personnel Reduction Rp 15-25 million/year Rp 50-100 million/year Rp 100-300 million/year Annual Savings
Insurance Premium Reduction Rp 8-15 million/year (25-40%) Rp 20-50 million/year (25-40%) Rp 50-150 million/year (25-40%) Annual Savings
Prevented Loss (avg per incident) Rp 200-500 million Rp 500 million – 2.5 billion Rp 2.5-10 billion Risk Mitigation
Incident Reduction Rate 78-82% 82-85% 85-90% Effectiveness
Emergency Response Time -60% faster -70% faster -70% faster Performance
False Alarm Rate <2% (quality system) <2% (quality system) <0.5% (premium system) Reliability
System Uptime 99.5% 99.7% 99.8% Reliability
Payback Period 18-30 months 18-24 months 12-18 months ROI Timeline
5-Year Net Benefit Rp 50-150 million Rp 200-500 million Rp 500 million – 2 billion Long-term Value
5-Year ROI 150-250% 200-350% 300-450% Return Rate
Cost estimates based on 2024 Indonesian market rates for quality alarm systems. ROI calculations include direct savings (security personnel, insurance) and risk mitigation value (prevented losses). Actual costs vary by building complexity, integration requirements, and brand selection. Data from ISA survey, Deloitte ROI study 2024, and Lloyd’s insurance analysis.

 

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan

 

Berapa biaya implementasi alarm system untuk perusahaan menengah?

 

Investasi sistem alarm komprehensif untuk perusahaan menengah (area 1000-5000 m²) berkisar Rp 50-150 juta, tergantung kompleksitas dan fitur yang dipilih. Biaya ini sudah termasuk perangkat hardware, instalasi profesional, dan training operator.

Menurut survei pricing ISA, monthly subscription untuk monitoring service berkisar Rp 2-8 juta per bulan. ROI biasanya tercapai dalam 2-3 tahun melalui penghematan biaya security dan penurunan premi asuransi.

 

Apakah sistem alarm dapat terintegrasi dengan CCTV existing?

 

Ya, mayoritas sistem alarm modern mendukung integrasi dengan CCTV melalui protocol standar seperti ONVIF atau proprietary API. Integration memungkinkan automatic recording saat alarm triggered, smart detection dengan AI analytics, dan unified monitoring interface.

Dr. Rudi Hermawan, Technical Director di Schneider Electric Indonesia, menjelaskan “Integrasi alarm-CCTV dapat meningkatkan investigative capability hingga 300% karena korelasi data visual dan sensor.”

 

Bagaimana sistem alarm bekerja saat listrik padam?

 

Sistem alarm profesional dilengkapi Uninterruptible Power Supply (UPS) dan backup battery yang dapat beroperasi 12-72 jam tanpa listrik utama. Battery lithium-ion modern memiliki lifespan 5-7 tahun dengan maintenance minimal.

Dual-path communication menggunakan cellular backup saat internet fiber terputus. Beberapa sistem premium bahkan menggunakan satellite communication untuk area remote atau kondisi bencana alam.

 

Seberapa sering sistem alarm mengalami false alarm?

 

Sistem alarm berkualitas tinggi memiliki false alarm rate di bawah 2% berkat teknologi dual-sensor verification dan AI-based pattern recognition. Penelitian teknologi ITB menunjukkan bahwa proper installation dan regular maintenance dapat menekan false alarm hingga di bawah 0.5%.

Environmental compensation dan pet-immune sensors mengurangi false trigger akibat perubahan suhu, kelembaban, atau pergerakan hewan peliharaan. Machine learning algorithms terus belajar dari pattern normal untuk meningkatkan akurasi deteksi.

 

Apakah data alarm system aman dari cyber attack?

 

Sistem alarm modern menggunakan end-to-end encryption AES-256 dan secure communication protocol yang memenuhi standar cybersecurity internasional. Regular security updates dan penetration testing memastikan vulnerability patch terkini.

Menurut audit cybersecurity BSSN, implementasi security framework yang proper dapat mencegah 99.7% attempted cyber intrusion pada sistem alarm komersial. Air-gapped network dan segmented architecture mengisolasi sistem alarm dari network utama perusahaan.

 

Bagaimana maintenance dan support sistem alarm?

 

Maintenance rutin dilakukan setiap 3-6 bulan mencakup sensor cleaning, battery testing, communication verification, dan software updates. Preventive maintenance dapat memperpanjang lifespan sistem hingga 15-20 tahun.

Professional support tersedia 24/7 dengan response time 2-4 jam untuk emergency. Remote diagnostic memungkinkan troubleshooting jarak jauh untuk 80% kasus minor issues. Annual maintenance contract umumnya berkisar 10-15% dari nilai investasi hardware.

 

Apakah sistem alarm mempengaruhi produktivitas karyawan?

 

Studi dari riset produktivitas UI menunjukkan bahwa karyawan bekerja 15-20% lebih produktif di lingkungan dengan sistem keamanan yang memadai karena merasa lebih aman dan terlindungi.

Smart access control terintegrasi dapat mempercepat proses masuk-keluar karyawan hingga 40%. Automated attendance tracking mengurangi administrative overhead dan meningkatkan accuracy payroll calculation.

 

Tips dan Best Practices Implementasi

 

 

Alarm System Implementation Checklist: Essential Evaluation & Planning Guide

 

Evaluation Stage Key Considerations Success Criteria Priority Level
Facility Size & Layout Total area coverage needed (m²) Complete floor plan documentation Critical
Asset Value Assessment Total value of assets to protect Asset inventory with valuation Critical
Threat Analysis Identify primary security risks Risk matrix: theft, fire, medical, environmental Critical
Budget Allocation Initial investment + 5-year operational cost Approved budget Rp 50-500 million (see Table 2) Critical
Existing Infrastructure CCTV, access control, network capability Integration compatibility assessment High
Power Backup UPS capacity for 12-72 hours operation Battery backup specification confirmed Critical
Communication Backup Dual-path: fiber + cellular/satellite Redundant communication verified Critical
Response Protocol Who responds? How? Timeline? Documented SOP with contact list Critical
Legal Compliance Fire safety regulation, K3 requirements Meet building code & safety standards Critical
Vendor Selection Track record, certification, local support Minimum 5 years experience + references Critical
Sensor Placement Entry points, critical areas, coverage gaps Security assessment report with sensor map High
Monitoring Option Self-monitoring vs professional service 24/7 monitoring center selected High
Integration Needs ERP, HRIS, Building Management System API compatibility confirmed High
Cybersecurity Measures Encryption, firewall, access control AES-256 encryption + security audit Critical
Training Program Security personnel, facility managers, users Comprehensive training + simulation drills High
Maintenance Plan Scheduled checks every 3-6 months Annual maintenance contract secured High
Documentation User manual, system diagram, procedures Complete documentation in Indonesian High
Testing & Commissioning Full system test before go-live 99.8% functionality verification Critical
Insurance Notification Inform insurer for premium reduction 25-40% premium reduction confirmed Medium
Scalability Planning Future expansion capability Modular system with expansion slots Medium
Use this checklist systematically during planning phase. Critical priority items must be completed before implementation. High priority items should be addressed during installation. Medium priority items can be optimized post-implementation. Successful implementations typically take 2-6 months from planning to full operation.

Perencanaan yang Matang

 

Lakukan security assessment komprehensif sebelum instalasi untuk mengidentifikasi vulnerability points dan menentukan sensor placement yang optimal. Risk analysis matrix membantu prioritize protection area berdasarkan asset value dan threat probability.

Libatkan stakeholder dari berbagai departemen (IT, HR, Operations, Legal) dalam planning phase untuk memastikan requirement compliance dan user acceptance. Documentation lengkap diperlukan untuk audit trail dan future expansion planning.

 

Pemilihan Vendor yang Tepat

 

Pilih vendor dengan track record minimal 5 tahun di industri dan sertifikasi resmi dari manufacturer principal. Verifikasi portfolio project sejenis dan referensi client yang dapat dihubungi untuk testimonial.

Pastikan vendor menyediakan local support dan spare parts availability untuk minimize downtime. Training program untuk operator dan technical team harus included dalam package deal.

 

Training dan Awareness Program

 

Conduct comprehensive training untuk security personnel, facility manager, dan key users tentang sistem operation dan emergency procedures. Simulation drills setiap 6 bulan membantu maintain readiness level dan identify improvement areas.

User manual dalam bahasa Indonesia dan video tutorial step-by-step meningkatkan user adoption rate. Regular refresher training diperlukan saat ada system upgrade atau policy changes.

 

Warning dan Hal yang Perlu Dihindari

 

Jangan mengabaikan regular maintenance – Sensor yang kotor atau battery lemah dapat menyebabkan system failure saat dibutuhkan. Professional maintenance lebih cost-effective dibanding replacement equipment akibat negligence.

Hindari instalasi DIY untuk sistem kompleks – Improper installation dapat mengurangi system effectiveness hingga 60% dan void warranty coverage. Investment in professional installation menghemat biaya jangka panjang.

Jangan lupakan cybersecurity aspect – Update password default, enable firewall, dan implement access control yang ketat. Cyber vulnerability dapat membuat sistem fisik terbaik menjadi tidak berfungsi.

 

Kesimpulan

 

Alarm system telah menjadi komponen essential dalam strategi keamanan dan keselamatan perusahaan modern. Dengan teknologi yang terus berkembang, sistem ini tidak hanya memberikan proteksi fisik tetapi juga intelligence untuk decision making yang lebih baik.

Investasi dalam sistem alarm berkualitas tinggi memberikan return yang terukur melalui protection asset, pengurangan biaya operasional, dan peningkatan confidence stakeholder. Integration dengan teknologi modern seperti IoT, AI, dan cloud computing membuka peluang untuk optimasi yang berkelanjutan.

Meski demikian, implementasi yang sukses memerlukan perencanaan matang, pemilihan vendor yang tepat, dan commitment untuk maintenance reguler. Dengan approach yang comprehensive, alarm system dapat menjadi foundation solid untuk business continuity dan growth yang sustainable.

Bila perusahaan Anda belum memiliki sistem alarm yang memadai atau perlu upgrade dari sistem existing, konsultasikan dengan partner teknologi terpercaya untuk assessment yang comprehensive. Jangan tunggu sampai terjadi insiden untuk mulai berinvestasi dalam keamanan dan keselamatan yang optimal.

Explore More

Loading...
Apa itu Elevator? Sistem Transportasi Vertikal Modern untuk Kemudahan Akses Bangunan
Elevator adalah sistem transportasi vertikal yang menggunakan teknologi mekanis dan elektris untuk memindahkan orang atau barang antar lantai dalam sebuah bangunan secara otomatis dan
Read More
Apa itu Yield Strength? Tegangan Maksimum Sebelum Deformasi Permanen Material
Yield strength atau kekuatan luluh adalah nilai tegangan kritis dimana material mulai mengalami deformasi plastis permanen yang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Ini
Read More
Apa itu Gear Ratio? Perbandingan Putaran Gear yang Mengoptimalkan Kinerja Mesin
Gear ratio atau rasio gear adalah perbandingan antara jumlah gigi pada roda gigi yang digerakkan (output gear) dengan jumlah gigi pada roda gigi penggerak
Read More
TBP-logo W@2x
PT. Triniti Bangunindo Perkasa
memfokuskan diri pada bidang Material
Handling Equipment. Kami adalah
spesialis khususnya untuk Hoist Crane,
Cargo Lift / Lift Barang, Wire Rope Hoist,
Chain Hoist dan accessoriesnya.
Instagram Youtube Linkedin

OFFICE

PT. TRINITI BANGUNINDO PERKASA

Rukan Crown Blok C No. 11

Jl. Green Lake City Boulevard,

Petir, Kec. Cipondoh,

Kota Tangerang – Banten 15147

Workshop

Komplek Pergudangan & Industri Kosambi Permai Blok II-7

Jalan Raya Perancis, Kec. Kosambi,

Tangerang, Banten 15211

CONTACT US

Contact and consult with us to get the best construction supply for you

Telp : 021 38764524

Whatsapp : 0822 8889 0016

Email: info@trinitibangunindo.com

Website: www.trinitibangunindo.com www.liftbarangindonesia.co.id

© Copyright PT. Triniti Bangunindo Perkasa | All Rights Reserved

Chat dengan Kami