Buffer atau peredam elevator merupakan komponen keselamatan kritis yang dipasang di dasar shaft elevator untuk melindungi kereta lift dan penumpang dari benturan berbahaya saat terjadi situasi darurat. Secara teknis, buffer didefinisikan sebagai perangkat yang dirancang untuk menghentikan kereta yang turun atau counterweight di luar batas perjalanan normalnya dengan menyimpan atau menyerap dan menyebarkan energi kinetik dari kereta atau counterweight.
Dalam dunia vertikal transportation yang kompleks, buffer berfungsi layaknya shock absorber raksasa yang melindungi sistem elevator dari kerusakan serius. Sebagaimana dijelaskan oleh para insinyur keselamatan, buffer hanya akan bekerja jika komponen pengereman lainnya tidak memiliki waktu yang cukup untuk menghentikan elevator sepenuhnya pada saat mencapai dasar hoistway.
“Elevator buffers are essentially the last line of defense in an elevator’s safety system. They ensure that even in the worst-case scenario, passengers remain protected from catastrophic impact.” – Ahli Keselamatan Elevator, Otis Company
Jenis-Jenis Buffer Elevator
1. Buffer Hidrolik (Oil Buffer)
Buffer hidrolik menggunakan peredam hidrolik untuk meredam dan memperlambat kereta lift atau counterweight selama meluncur inersia hingga berhenti. Ketika kereta lift atau counterweight menabrak buffer, buffer minyak hidrolik memperlambat elevator melalui aliran fluida, menyerap atau menyebarkan energi elevator.
Buffer hidrolik terdiri dari komponen utama:
- Silinder hidrolik dengan minyak khusus
- Piston dengan lubang kalibrasi
- Sistem katup pengatur aliran
- Mekanisme pengembalian posisi
Buffer hidrolik dapat dirancang untuk mencocokkan performa yang idealis melalui kontrol presisi aliran minyak hidrolik melintasi orifice sepanjang stroke buffer. Namun, hal ini hanya dapat dicapai untuk satu massa impact spesifik.
Keunggulan Buffer Hidrolik:
- Cocok untuk semua kecepatan elevator
- Memberikan perlambatan seragam dan halus
- Tidak menghasilkan efek rebound
- Ideal untuk elevator berkecepatan tinggi (>1,6 m/s)
2. Buffer Pegas (Spring Buffer)
Selama operasi elevator, buffer pegas mengompres atau memperpanjang, menyerap energi kinetik elevator dan memperlambat kecepatannya, sehingga mengurangi gaya benturan. Buffer pegas biasanya terdiri dari buffer, plat buffer, pegas kompresi, dan plat pegas.
Buffer pegas memiliki karakteristik khusus:
- Menggunakan prinsip akumulasi energi
- Cocok untuk elevator berkecepatan rendah (<1,0 m/s)
- Relatif sederhana dalam desain dan perawatan
- Lebih ekonomis dibanding buffer hidrolik
Keterbatasan Buffer Pegas:
- Hanya dapat digunakan pada elevator berkecepatan sangat rendah
- Dapat memberikan pengalaman yang kurang nyaman bagi penumpang
- Memiliki efek rebound yang perlu dikontrol
3. Buffer Poliuretan
Buffer poliuretan bersifat ringan, mudah dipasang, bebas perawatan, memberikan efek buffering yang sangat baik, tahan benturan tinggi, dan performa kompresi yang baik. Selama proses buffering, tidak menghasilkan suara, bebas percikan api, dan memiliki sifat anti-ledak yang sangat baik.
Karakteristik buffer poliuretan:
- Material elastomer berkualitas tinggi
- Kemampuan penyerapan energi yang excellent
- Dapat kembali ke bentuk asli dengan cepat
- Tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras
Standar Keselamatan Internasional
Standar ASME A17.1
Berdasarkan standar ASME, buffer yang digunakan untuk elevator dirancang untuk menghentikan kereta atau counterweight pada tingkat perlambatan tidak lebih dari 32,2 ft/sec² dari kecepatan yang tidak melebihi 115% dari kecepatan rated.
ASME A17.1-2022 telah memasukkan persyaratan buffer elastomer dan menghapus beberapa section sebelumnya, menunjukkan evolusi standar keselamatan yang terus berkembang.
Standar Eropa EN 81-20/EN 81-50
Standar Eropa mensyaratkan bahwa stroke buffer minimal harus sama dengan jarak jatuh bebas yang diperlukan untuk mencapai 115% dari kecepatan elevator yang dinilai. Persyaratan ini yang menentukan stroke dan konsekuensinya tinggi instalasi buffer elevator.
Kategori Buffer Menurut EN 81:
- Buffer Akumulasi Energi:
- Buffer dengan karakteristik linear dan non-linear (kecepatan ≤1,0 m/s)
- Buffer dengan gerakan kembali teredam (kecepatan ≤1,6 m/s)
- Buffer Disipasi Energi:
- Buffer hidrolik yang menyebarkan energi dalam bentuk panas
- Wajib digunakan untuk kecepatan >1,6 m/s
Prinsip Kerja dan Kinerja
Stroke minimum untuk buffer elevator ditetapkan sebagai jarak yang diperlukan untuk membawa massa yang berbenturan, bergerak pada 115% dari kecepatan rated buffer, untuk beristirahat dengan perlambatan seragam 1g.
Buffer modern menggunakan teknologi canggih untuk mengoptimalkan kinerja:
Kontrol Gaya Perlambatan:
- Membatasi gaya perlambatan puncak bukan merupakan persyaratan dari kode elevator atau spesifikasi industri mana pun. Buffer alternatif mencapai kriteria rata-rata 1g melalui periode awal perlambatan tinggi diikuti dengan memperpanjang tahap akhir saat elevator akan berhenti
Pengujian dan Verifikasi:
- Buffer elevator mengalami uji tipe sebelum dapat dijual ke pasar. Persyaratan uji tipe bervariasi tergantung negara tetapi sebagian besar mengikuti pedoman spesifikasi Eropa EN81.1 atau ASME A17.1
Maintenance dan Inspeksi
Buffer memerlukan pemeliharaan rutin untuk memastikan kinerja optimal:
Buffer Hidrolik:
- Pemeriksaan level minyak secara berkala
- Buffer minyak harus dilengkapi dengan sarana untuk menentukan level minyak, dan bahwa level tersebut berada dalam batas maksimum dan minimum yang diizinkan
- Pengujian fungsi pengembalian piston
- Inspeksi kebocoran dan keausan komponen
Buffer Pegas:
- Pemeriksaan kondisi pegas dan defleksi
- Verifikasi kekuatan dan elastisitas
- Evaluasi kondisi mounting dan bracket
Dampak Terhadap Keselamatan Penumpang
Sistem keselamatan dalam elevator modern menggunakan metafora “safety chain” – satu putus dalam rantai dan elevator berhenti hingga masalah teratasi. Inilah yang merupakan kekuatannya.
Buffer berperan sebagai perlindungan terakhir dalam sistem keselamatan multi-layer elevator:
- Pencegahan Cidera: Membatasi gaya deselerasi yang dialami penumpang
- Perlindungan Aset: Mencegah kerusakan struktural pada sistem elevator
- Keandalan Operasional: Memastikan elevator dapat kembali beroperasi setelah insiden
Inovasi dan Perkembangan Teknologi
Penelitian terbaru mengembangkan active shock absorber scheme untuk digunakan bersama dengan passive shock absorber untuk menekan getaran horizontal kereta elevator dalam rentang yang lebih kecil dan waktu yang lebih singkat.
Perkembangan teknologi buffer meliputi:
- Sistem kontrol adaptif untuk berbagai kondisi beban
- Material komposit advanced untuk performa superior
- Monitoring real-time untuk predictive maintenance
- Integrasi dengan sistem building management
Kesimpulan
Buffer elevator merupakan komponen keselamatan yang tidak terpisahkan dari sistem transportasi vertikal modern. Dengan pemahaman yang mendalam tentang fungsi, jenis, dan standar yang berlaku, para profesional elevator dapat memastikan implementasi sistem buffer yang optimal untuk keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Investasi dalam teknologi buffer yang tepat bukan hanya memenuhi persyaratan regulasi, tetapi juga memberikan value jangka panjang melalui pengurangan risiko, minimalisasi downtime, dan peningkatan user experience dalam transportasi vertikal.
Sumber dan Referensi
- Mine Safety and Health Administration (MSHA) – Elevator Control Systems
- California Department of Industrial Relations – Elevator Safety Orders
- Otis Company – High-Rise Safety Systems
- ANSI Blog – ASME A17.1-2022 Safety Code
- Oleo International – Elevator Safety
- A-FLY International – Types of Elevator Buffers
- Liftinstituut – European Elevator Safety Standards
- Dazen Elevator – EN 81-20 Standards