
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa di dunia industri modern saat ini peranan Crane sangatlah penting sebagai alat untuk penanganan material terutama material berat.
Apa itu shaft lift? Temukan pengertian, fungsi, komponen, dan pentingnya perawatan shaft dalam sistem elevator. Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!
{
“@context”: “https://schema.org”,
“@type”: “FAQPage”,
“mainEntity”: [
{
“@type”: “Question”,
“name”: “halooo”,
“acceptedAnswer”: {
“@type”: “Answer”,
“text”: “asdsadadsadas”
}
}
]
}
Dalam dunia konstruksi modern, penggunaan lift bukanlah hal yang asing lagi. Hampir semua bangunan bertingkat kini dilengkapi dengan sistem elevator untuk memudahkan pergerakan manusia maupun barang antar lantai.
Namun, di balik kenyamanan dan kecepatan lift, ada satu bagian penting yang sering kali luput dari perhatian yaitu shaft.
Istilah “shaft” mungkin terdengar teknis bagi sebagian orang. Padahal, ruang ini adalah bagian esensial yang memungkinkan lift dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Tanpa shaft, kabin lift tak punya jalur untuk bergerak, dan seluruh sistem tidak akan berjalan dengan aman.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh mengenai pengertian shaft pada lift, peran serta komponennya, dan mengapa bagian ini memegang peran penting dalam keamanan serta efisiensi operasional lift.
Sederhananya, shaft atau sering juga disebut hoistway, adalah ruang vertikal tertutup yang menjadi lintasan gerak lift.
Shaft biasanya membentang dari dasar bangunan (pit) hingga lantai paling atas (overhead), mengikuti tinggi gedung tempat lift dipasang.
Shaft bukan hanya sekadar “ruang kosong” yang dilewati oleh kabin lift. Di dalamnya, terdapat berbagai sistem mekanik dan elektrik yang sangat vital.
Sebagian besar sistem penggerak, pengaman, dan pendukung lift diletakkan dalam ruang ini. Oleh karena itu, keberadaannya tidak bisa dianggap sepele.
Shaft memiliki peran strategis dalam sistem lift. Beberapa fungsi utamanya antara lain:
Ini adalah fungsi paling utama dari shaft. Kabin lift hanya bisa bergerak secara vertikal melalui ruang ini. Tanpa shaft, tidak akan ada lintasan terarah untuk pergerakan kabin maupun counterweight.
Dalam shaft terdapat rel pemandu, kabel, katrol, serta sistem penyeimbang.
Semua komponen ini harus dipasang secara presisi agar lift dapat bekerja dengan stabil dan aman.
Shaft dilengkapi berbagai sistem pengaman, seperti sensor batas, buffer, dan ruang evakuasi.
Sistem ini memastikan lift tetap aman bahkan saat terjadi gangguan teknis.
Teknisi lift membutuhkan akses ke shaft untuk melakukan pemeriksaan berkala, perawatan, atau perbaikan. Oleh karena itu, desain shaft harus memperhitungkan kemudahan inspeksi.
Meski dari luar tampak sederhana, bagian dalam shaft menyimpan banyak elemen penting.
Berikut adalah komponen-komponen yang umumnya ditemukan dalam sebuah shaft:
Rel baja vertikal ini dipasang pada dinding shaft dan menjadi jalur pergerakan kabin serta counterweight.
Fungsinya untuk menjaga agar pergerakan tetap lurus, tidak goyah, dan aman.
Ini adalah beban penyeimbang yang berada di sisi berlawanan dari kabin.
Tujuannya adalah untuk mengurangi beban kerja motor dan membuat gerakan lift lebih efisien.
Kabel baja dan katrol berfungsi sebagai penghubung antara kabin dan counterweight.
Sistem ini memungkinkan pergerakan naik-turun sesuai perintah dari panel kontrol.
Buffer terletak di dasar shaft dan berfungsi sebagai peredam benturan apabila lift bergerak turun terlalu cepat atau terjadi kegagalan rem.
Berfungsi untuk mengatur posisi berhenti kabin dan menghentikan pergerakan bila lift mendekati batas maksimum.
Meski jarang diperhatikan, ventilasi dan pencahayaan sangat penting agar suhu dalam shaft tetap stabil dan aman bagi teknisi.
Shaft tidak bersifat seragam, melainkan disesuaikan dengan sistem penggerak lift.
Ada dua jenis shaft berdasarkan sistem tersebut:
Shaft ini digunakan pada lift yang digerakkan oleh motor dan kabel.
Biasanya terdapat ruang mesin di bagian atas (machine room), tempat motor dan katrol dipasang.
Lift jenis ini menggunakan piston dan cairan hidrolik.
Shaft-nya tidak perlu setinggi lift traksi, tetapi bagian bawah (pit) harus cukup dalam untuk menampung piston saat lift turun.
Merancang shaft tidak bisa dilakukan sembarangan.
Ada berbagai standar dan pertimbangan teknis yang harus diperhatikan, seperti:
Dimensi shaft harus disesuaikan dengan kapasitas lift dan luas kabin.
Semakin besar kabin, semakin besar pula shaft yang dibutuhkan.
Shaft biasanya dibangun dengan beton bertulang untuk daya tahan terhadap beban dan api.
Keamanan struktural adalah faktor utama.
Bagian bawah shaft harus memiliki kedalaman tertentu untuk buffer dan komponen lain.
Begitu pula dengan overhead, harus ada ruang untuk katrol atau motor.
Pintu inspeksi dan ruang kerja teknisi harus tersedia agar proses perawatan dan perbaikan bisa dilakukan dengan aman.
Seiring waktu, komponen di dalam shaft bisa mengalami keausan, korosi, atau penumpukan debu.
Oleh karena itu, pemeliharaan berkala sangat dianjurkan, bahkan diwajibkan dalam beberapa regulasi teknis.
Pemeriksaan berkala biasanya meliputi:
Perawatan yang baik akan memperpanjang umur lift dan meminimalisir risiko kecelakaan.
Meski sering tak terlihat oleh mata pengguna, shaft adalah tulang punggung dari sistem elevator. Ia menjadi jalur utama gerakan kabin, tempat komponen penting dipasang, serta sistem keamanan diletakkan.
Memahami fungsi dan struktur shaft bukan hanya penting bagi para insinyur atau teknisi, tetapi juga bermanfaat bagi pemilik bangunan dan pengelola fasilitas.
Dengan shaft yang dirancang dengan baik dan dirawat secara rutin, sistem lift dapat bekerja secara optimal dan memberi rasa aman bagi semua orang yang menggunakannya.
Jadi, saat Anda menekan tombol lift dan kabin bergerak naik atau turun, ingatlah bahwa ada satu ruang tersembunyi bernama shaft yang bekerja diam-diam di balik kenyamanan yang Anda rasakan.
Shaft lift (hoistway) adalah ruang vertikal tertutup yang menjadi jalur pergerakan kabin lift dan tempat komponen vital seperti rel pemandu, kabel, counterweight, dan sistem pengaman dipasang.
PT. TRINITI BANGUNINDO PERKASA
Wisma RMK 3rd Floor Suite 303
Jl. Puri Kencana Blok M4 No. 1
Kembangan Selatan, Kembangan,
Jakarta Barat 11610Komplek Pergudangan & Industri Kosambi Permai Blok II-7
Jalan Raya Perancis, Kec. Kosambi,
Tangerang, Banten 15211