Serupa Tapi Tak Sama, Ini 10 Perbedaan Lift dan Elevator yang Jarang Orang Tahu
Apa saja Perbedaan Lift dan Elevator?
Pelajari perbedaan mendasar antara lift dan elevator yang sering disamakan. Artikel ini mengungkap 10 perbedaan utama dari asal usul istilah, desain, hingga penggunaan, yang jarang diketahui banyak orang.
Perbedaan Lift dan Elevator
Di era modern, gedung pencakar langit bagaikan raksasa yang menjulang tinggi, menghubungkan manusia dengan berbagai aktivitas di ketinggian. Di balik kemegahannya, terdapat teknologi canggih yang mempermudah mobilitas, salah satunya adalah lift atau elevator. Istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun tahukah Kamu bahwa sebenarnya terdapat perbedaan di antara keduanya?
Meskipun sering disamakan, lift dan elevator memiliki fungsi dan peran yang berbeda. Lift umumnya digunakan untuk mengangkut orang atau barang dalam jarak pendek, dengan kapasitas yang lebih kecil dan desain yang lebih sederhana. Lift sering ditemukan di rumah, toko, dan gedung bertingkat rendah.
Elevator, di sisi lain, dirancang untuk mengangkut orang atau barang dalam jarak yang lebih jauh, dengan kapasitas yang lebih besar dan desain yang lebih kompleks. Elevator umumnya ditemukan di gedung pencakar langit, hotel, dan pusat perbelanjaan. Kapasitas elevator dapat mencapai puluhan orang, bahkan hingga ratusan orang untuk elevator kargo.
Sejarah Penggunaan Lift dan Elevator
Lift dan elevator adalah alat transportasi vertikal yang sangat penting dalam kehidupan modern. Meskipun sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki sejarah panjang dan perkembangan teknologi yang menarik. Artikel ini akan membahas sejarah penggunaan lift dan elevator dari masa ke masa.
Penggunaan lift dan elevator dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno. Orang Yunani kuno sudah mengenal katrol dan kerek untuk mengangkat barang . Salah satu lift primitif pertama dibangun oleh matematikawan Yunani kuno, Archimedes, pada abad ke-3 SM. Pada abad pertama Masehi, sistem lift kasar digunakan untuk mengangkat orang, seperti yang terjadi di Koloseum Romawi.
Kemudian pada abad pertengahan, hoist adalah satu-satunya cara untuk mencapai biara di St. Barlaam, Yunani. Pada tahun 1743, Raja Louis XV memiliki lift penumpang pertama yang dikenal sebagai “kursi terbang” di Istana Versailles, yang dioperasikan oleh Blaise-Henri Arnoult. Pada tahun 1793, Ivan Kulibin membangun dan memasang lift pertama yang digerakkan oleh mekanisme sekrup di Istana Musim Dingin, Saint Petersburg.
Revolusi besar dalam teknologi lift terjadi dengan penemuan mesin uap pada tahun 1765 oleh James Watt, yang memungkinkan lift untuk memindahkan beban yang lebih besar ke lantai atas gedung-gedung yang lebih tinggi. Pada tahun 1852, Elisha Graves Otis memperkenalkan perangkat keselamatan pertama untuk lift yang mencegah lift jatuh jika kabelnya putus. Pada 23 Maret 1857, Otis memasang lift penumpang pertama di Gedung Haughwout Department Store di New York City, Amerika Serikat.
Pada tahun 1859, Otis Tufts mengajukan paten pertama untuk lift dan memulai pemasangan lift di Fifth Avenue Hotel, New York. Pada tahun 1880, Werner von Siemens, seorang insinyur listrik Jerman, membangun lift penumpang listrik pertama. Pada tahun 1903, Otis Brothers memperkenalkan desain lift listrik gearless traction yang menjadi tulang punggung industri lift di dunia.
Di Indonesia sendiri, lift pertama di Indonesia dipasang di Gedung Jiwasraya, Kota Semarang, Jawa Tengah, sejak tahun 1859. Lift di Kota Tua Kesawan, Medan, Sumatra Utara, sejak tahun 1906 juga tercatat sebagai salah satu legenda di Indonesia.
Saat ini, lift tercepat di dunia dipasang di Menara Shanghai, gedung tertinggi kedua di dunia. Lift tersebut dapat melaju dengan kecepatan 20 meter per detik (atau 46 mil per jam) dan berjalan terus menerus melalui 578 meter dari total 631 meter tinggi gedungnya. Perusahaan Jerman ThyssenKrupp sedang mengembangkan lift MULTI yang menggunakan levitasi magnetik, yang akan dapat mengurangi jejak lift secara drastis dan meningkatkan efisiensi pergerakan orang dengan memiliki beberapa mobil di setiap porosnya.
Perbedaan Lift dan Elevator
Meskipun lift dan elevator pada dasarnya merujuk pada alat yang sama, yaitu alat angkut vertikal dalam bangunan namun ternyata terdapat banyak perbedaan. Apa saja perbedaanya? Berikut ulasan lengkapnya:.
1. Asal-Usul Istilah
Perbedaan pertama yang mencolok antara lift dan elevator adalah asal-usul istilahnya. Istilah “elevator” dan “lift” memiliki asal usul yang berbeda. “Elevator” adalah istilah yang lebih umum digunakan di Amerika Serikat, sementara “lift” lebih sering digunakan di Inggris dan negara-negara lain yang menggunakan Bahasa Inggris Britania. Kata “elevator” berasal dari kata kerja Latin “elevare” yang berarti mengangkat, sedangkan “lift” berasal dari Bahasa Inggris Kuno “lyftan” yang juga berarti mengangkat.
Sementara, dalam konteks budaya, istilah “elevator” lebih umum digunakan di Amerika Utara, sementara “lift” lebih sering digunakan di Inggris, Australia, dan negara-negara lain yang menggunakan Bahasa Inggris Britania. Meski demikian, di era globalisasi saat ini, kedua istilah ini mulai saling mengisi dan dipahami secara luas di berbagai belahan dunia.
2. Desain dan Teknologi
Secara teknologi, baik lift maupun elevator menggunakan prinsip dasar yang sama: sebuah kabin yang bergerak di dalam poros (shaft) dengan bantuan sistem penggerak seperti tali dan katrol atau sistem hidrolik. Namun, ada perbedaan kecil dalam desain dan teknologi yang digunakan berdasarkan standar dan regulasi yang berlaku di masing-masing negara.
- Elevator di Amerika Serikat: Lebih cenderung menggunakan sistem penggerak listrik dengan motor yang kuat untuk menggerakkan kabin ke atas dan ke bawah. Desain ini sering kali mengutamakan kapasitas angkut yang besar dan kecepatan tinggi, terutama di gedung-gedung pencakar langit.
- Lift di Inggris dan Eropa: Mungkin lebih menekankan pada efisiensi energi dan penggunaan ruang. Sistem penggerak hidrolik lebih umum digunakan di bangunan rendah dan menengah karena biaya instalasi dan perawatannya yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem penggerak listrik.
3. Fungsi dan Penggunaan
Lift dan elevator juga memiliki perbedaan dalam hal fungsi dan penggunaan. Lift umumnya digunakan untuk mengangkut barang, sementara elevator lebih sering digunakan untuk mengangkut orang. Elevator dianggap lebih memiliki nilai yang lebih tinggi karena dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti dekorasi kabin yang lebih baik dan kenyamanan yang lebih tinggi. Selain itu, elevator biasanya digunakan di gedung-gedung tinggi dan pusat perbelanjaan modern, sementara lift lebih umum digunakan di gedung-gedung yang lebih sederhana atau tradisional.
4. Kapasitas
Kapasitas lift dan elevator berbanding lurus dengan fungsinya. Lift umumnya memiliki kapasitas 2-15 orang, cukup untuk kelompok kecil atau penggunaan individu. Elevator memiliki kapasitas yang jauh lebih besar, dengan nyaman menampung puluhan orang untuk model penumpang dan mencapai ratusan untuk elevator barang yang dirancang untuk menangani kargo besar.
5. Kecepatan
Efisiensi adalah kunci, dan desain elevator mencerminkannya. Lift umumnya memiliki kecepatan yang lebih lambat, rata-rata sekitar 0,5-1 meter per detik. Hal ini cocok untuk jarak pendek dan memprioritaskan pergerakan yang mulus dan terkontrol. Elevator, di sisi lain, dirancang untuk kecepatan. Mereka dapat mencapai kecepatan 2-5 meter per detik, secara signifikan mengurangi waktu tempuh antar lantai di gedung bertingkat tinggi.
6. Jarak Tempuh
Lift cocok untuk perjalanan vertikal yang lebih pendek. Jarak tempuh maksimumnya biasanya dibatasi sekitar 6 lantai. Ini membuat mereka ideal untuk situasi di mana Anda tidak perlu menempuh ruang vertikal yang luas. Sebaliknya, elevator dibangun untuk menaklukkan ketinggian. Mereka dapat mencapai jarak yang jauh lebih tinggi, dengan mudah melintasi puluhan lantai di gedung pencakar langit.
7. Cara Kerja
Meskipun lift dan elevator berfungsi untuk tujuan yang sama, yaitu mengangkut orang atau barang secara vertikal di dalam bangunan, cara kerja keduanya bisa berbeda. Lift sering kali menggunakan sistem hidraulik, sementara elevator biasanya menggunakan sistem traksi dengan kabel dan katrol. Perbedaan ini mempengaruhi daya angkat, kecepatan, dan efisiensi masing-masing alat transportasi.
8. Keamanan
Dari sisi keamanan, Lift memiliki fitur keamanan dasar seperti sensor pintu dan alarm darurat. Meskipun standar keamanan tetap tinggi, lift cenderung memiliki sistem keamanan yang lebih sederhana dibandingkan elevator. Sementara, Elevator dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan canggih seperti sistem pengereman darurat, kontrol kecepatan, dan pemantauan digital. Elevator di gedung tinggi memerlukan standar keamanan yang lebih ketat untuk memastikan keselamatan penumpang.
9. Sistem Penggerak
Untuk sistem penggerak, Lift biasanya menggunakan sistem penggerak hidrolik atau sistem kabel dasar. Sistem hidrolik menggunakan cairan untuk menggerakkan piston yang mengangkat dan menurunkan kabin, sementara sistem kabel dasar lebih sederhana dan cocok untuk bangunan rendah hingga menengah. Sedangkan, elevator sering menggunakan sistem penggerak listrik atau sistem traksi. Sistem penggerak listrik menggunakan motor listrik untuk menggerakkan tali baja atau sabuk, sedangkan sistem traksi menggunakan motor traksi yang biasanya ditempatkan di ruang mesin di atas poros elevator. Kedua sistem ini lebih cocok untuk gedung tinggi karena mampu mencapai kecepatan dan kapasitas yang lebih tinggi.
10. Perbedaan Biaya Pemasangan dan Pemeliharaan
Perbedaan lainnya adalah dalam biaya konstruksi. Lift pada umumnya memiliki konstruksi yang simpel dan tidak memerlukan keahlian khusus di bidang teknik atau pembangunan berat. Hal ini dikarenakan lift memiliki desain dasar dan kebutuhan peralatan yang minimal. Imbasnya, biaya pembangunan lift menjadi lebih terjangkau dibandingkan elevator.
Berbeda dengan lift, elevator memiliki konstruksi yang jauh lebih rumit. Pembangunannya membutuhkan banyak tenaga kerja dan keahlian spesialis. Sistem penggerak, kapasitas angkut yang lebih besar, dan fitur keamanan yang canggih turut menyumbang kepada kompleksitas konstruksi elevator. Akibatnya, biaya pembangunan elevator menjadi jauh lebih mahal dibandingkan lift.
Meskipun lift dan elevator sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal asal-usul istilah, desain, teknologi, fungsi, dan penggunaan. Lift umumnya digunakan di Britania Raya dan beberapa negara Eropa, sementara elevator lebih umum digunakan di Amerika Utara. Elevator cenderung lebih canggih dan dilengkapi dengan sistem keamanan yang lebih baik, sementara lift lebih sederhana dan sering digunakan untuk mengangkut barang. Meskipun demikian, tujuan akhir dari lift dan elevator tetap sama: menyediakan sarana transportasi vertikal yang efisien dan aman bagi penggunanya
Selain itu, perbedaan keduanya yakni terletak pada terminologi atau asal usul istilah, desain, teknologi, dan penggunaan menunjukkan bahwa mereka adalah alat yang dirancang untuk kebutuhan dan konteks yang berbeda. Lift lebih sederhana dan terjangkau, cocok untuk bangunan bertingkat rendah hingga menengah, sedangkan elevator lebih kompleks dan mahal, dirancang untuk bangunan bertingkat tinggi dengan kebutuhan kapasitas dan kecepatan yang lebih besar.
Dengan pemahaman tentang perbedaan antara lift dan elevator, kita dapat lebih menghargai peran penting keduanya dalam memfasilitasi mobilitas vertikal di berbagai bangunan dan kompleks. Meskipun istilah dan teknologi mungkin berbeda, keduanya tetap menjadi bagian penting dari kehidupan modern kita.
FAQ
Apa perbedaan utama antara lift dan elevator?
Meskipun sering digunakan secara bergantian, lift dan elevator memiliki perbedaan utama dalam asal usul istilah, desain, teknologi, fungsi, dan penggunaan. Lift lebih umum digunakan di Inggris dan sering untuk bangunan bertingkat rendah, sedangkan elevator lebih banyak digunakan di Amerika Serikat untuk gedung pencakar langit.
Mengapa lift lebih sering digunakan di gedung bertingkat rendah?
Lift biasanya lebih sederhana dalam desain dan teknologi, sehingga lebih cocok dan ekonomis untuk digunakan di gedung bertingkat rendah hingga menengah. Sistem hidrauliknya cukup efisien untuk jarak vertikal yang pendek.
Bagaimana cara kerja sistem penggerak pada elevator?
Elevator umumnya menggunakan sistem penggerak listrik atau traksi yang memungkinkan mereka mengangkut orang atau barang dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi, ideal untuk gedung pencakar langit atau bangunan dengan banyak lantai.