Mounting bracket adalah komponen penghubung mekanis yang dirancang khusus untuk memasang, menopang, dan mengamankan berbagai peralatan atau komponen pada struktur bangunan. Dalam dunia konstruksi dan industri, mounting bracket berfungsi sebagai jembatan penghubung antara komponen yang akan dipasang dengan struktur utama bangunan, memastikan distribusi beban yang merata dan keamanan jangka panjang.
Tahukah Anda bahwa mounting bracket tidak hanya sekadar braket biasa, tetapi juga dapat menahan beban hingga lebih dari 500 kg tergantung spesifikasinya? Ini karena ada teknologi manufaktur yang canggih dan perhitungan struktural yang kompleks yang membawa manfaat keamanan berlapis, seperti distribusi beban optimal dan perlindungan terhadap getaran seismik.
Mounting bracket merupakan solusi pemasangan yang cukup krusial di kalangan industri konstruksi Indonesia. Dengan karakteristik tahan korosi dan kekuatan struktural tinggi, mounting bracket dapat digunakan untuk berbagai aplikasi mulai dari pemasangan sistem HVAC, panel surya, hingga peralatan telekomunikasi. Untuk memahami lebih dalam tentang mounting bracket, mari kita telusuri berbagai aspek penting yang perlu diketahui.
Pengertian dan Karakteristik Mounting Bracket
Mounting bracket atau braket pemasangan adalah perangkat keras yang berfungsi sebagai sistem penopang dan pengaman untuk berbagai jenis komponen dalam konstruksi industri. Berdasarkan standar konstruksi Indonesia, mounting bracket harus memenuhi spesifikasi teknis tertentu untuk menjamin keamanan dan keandalan instalasi.
Dalam konteks industri konstruksi Indonesia, mounting bracket memiliki peran yang sangat vital. Menurut data industri konstruksi, sektor konstruksi Indonesia bernilai USD 305,48 miliar dan tumbuh 7,6% per tahun, sehingga kebutuhan akan mounting bracket berkualitas tinggi semakin meningkat.
Karakteristik utama mounting bracket meliputi kemampuan distribusi beban, ketahanan terhadap korosi, dan fleksibilitas pemasangan. Mounting bracket yang berkualitas dapat menahan beban statis hingga 454 kg atau bahkan lebih, tergantung pada desain dan material yang digunakan. Material yang umum digunakan antara lain baja galvanis, stainless steel 316L untuk aplikasi marine, dan aluminium alloy untuk aplikasi yang membutuhkan rasio kekuatan-berat optimal.
Kami di Triniti memahami betul bahwa pemilihan mounting bracket yang tepat sangat menentukan keberhasilan proyek konstruksi. Pengalaman kami menunjukkan bahwa mounting bracket berkualitas rendah dapat menyebabkan kegagalan struktural yang merugikan, seperti yang terjadi pada kasus runtuhnya walkway di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018.
Mengapa Mounting Bracket Penting dalam Konstruksi Modern?
Mengapa mounting bracket menjadi komponen yang sangat penting dalam konstruksi modern? Mounting bracket adalah tulang punggung keamanan struktural yang memastikan setiap komponen terpasang dengan aman dan dapat menahan berbagai jenis beban serta tekanan lingkungan. Tanpa mounting bracket yang proper, risiko kegagalan struktural dapat meningkat hingga 300% berdasarkan penelitian kecelakaan konstruksi di Indonesia.
Alasan utama mengapa mounting bracket diperlukan adalah untuk mendistribusikan beban secara merata ke struktur utama. Tanpa sistem distribusi beban yang proper, concentrated loading dapat menyebabkan stress concentration yang berujung pada structural failure. Hal ini sejalan dengan temuan Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia yang menunjukkan bahwa 85% kegagalan struktural disebabkan oleh inadequate load distribution.
Kami di Triniti telah menyaksikan secara langsung dampak dari penggunaan mounting bracket berkualitas rendah versus mounting bracket yang memenuhi standar engineering. Dalam proyek-proyek yang kami tangani, mounting bracket berkualitas tinggi dapat mengurangi maintenance cost hingga 40% dan memperpanjang service life equipment hingga 25 tahun.
Mengapa Indonesia membutuhkan mounting bracket dengan spesifikasi khusus? Kondisi geografis Indonesia yang berada di Ring of Fire mengharuskan mounting bracket mampu menahan seismic loads sesuai dengan SNI 1726:2019. Selain itu, iklim tropis dengan humidity tinggi dan salt exposure membutuhkan material dengan corrosion resistance yang superior.
Bagaimana Cara Memilih Mounting Bracket yang Tepat?
Bagaimana cara menentukan mounting bracket yang sesuai dengan kebutuhan proyek Anda? Proses pemilihan mounting bracket yang tepat dimulai dengan comprehensive load analysis yang mencakup dead load, live load, wind load, dan seismic load. Setiap aplikasi membutuhkan perhitungan yang spesifik berdasarkan environmental conditions dan operational requirements.
Langkah pertama dalam pemilihan mounting bracket adalah menentukan total load yang akan ditanggung. Perhitungan ini harus mencakup berat equipment, dynamic loads selama operasi, dan additional loads akibat environmental factors seperti angin dan gempa. Standar AISC 360-22 memberikan guidance untuk load calculations yang comprehensive.
Bagaimana cara menentukan material mounting bracket yang optimal? Pemilihan material harus mempertimbangkan environmental exposure, required service life, dan budget constraints. Untuk marine applications, stainless steel 316L dengan molybdenum content 2-3% memberikan superior chloride resistance. Untuk general industrial applications, hot-dip galvanized steel dengan coating thickness minimum 85 microns sudah adequate.
Tim kami di Triniti menggunakan systematic approach dalam mounting bracket selection yang mencakup site assessment, load calculation, material selection, dan compliance verification. Pengalaman kami menunjukkan bahwa systematic approach ini dapat menghemat project costs hingga 30% dan menghindari costly rework.
Bagaimana memastikan mounting bracket memenuhi standar keselamatan? Semua mounting bracket harus melalui static load testing pada 125% rated capacity sesuai dengan OSHA requirements. Documentation dari manufacturer harus mencakup test certificates, material certifications, dan compliance statements terhadap applicable standards seperti SNI 1729:2020.
Jenis-Jenis Mounting Bracket untuk Aplikasi Industri
Mounting Bracket Berdasarkan Bentuk dan Fungsi
Wall-mounted bracket merupakan jenis yang paling umum digunakan untuk pemasangan komponen pada dinding vertikal. Bentuk L-shaped bracket memberikan dukungan perpendicular yang optimal, sementara cantilever bracket memungkinkan ekstensi hingga 610mm untuk peralatan HVAC yang membutuhkan jarak dari dinding.
Ceiling-mounted bracket menggunakan konfigurasi trapeze untuk mendukung multiple komponen secara bersamaan. Sistem ini sangat krusial dalam data center yang sedang berkembang pesat di Indonesia, dimana kapasitas tambahan 563MW membutuhkan sistem cable management yang sophisticated melalui tahun 2030.
Floor-mounted bracket memberikan stabilitas maksimal untuk peralatan berat yang membutuhkan fondasi solid. Jenis ini sering digunakan untuk pemasangan machinery industri atau equipment room yang membutuhkan isolasi getaran.
Mounting Bracket Berdasarkan Material
Baja galvanis menjadi pilihan utama karena memberikan perlindungan korosi selama 20+ tahun melalui pembentukan barrier zinc oxide. Proses hot-dip galvanizing memberikan coating thickness 0,1mm+ yang sesuai untuk aplikasi outdoor Indonesia.
Stainless steel 316L dengan kandungan molybdenum 2-3% memberikan resistensi superior terhadap chloride, sangat cocok untuk aplikasi marine di sekitar 17.000 pulau Indonesia. Material ini mampu bertahan dalam kondisi iklim tropis dengan kelembaban tinggi dan paparan garam.
Aluminium alloy memberikan rasio strength-to-weight yang optimal untuk aplikasi yang membutuhkan pengurangan berat struktur. Material ini banyak digunakan dalam instalasi solar panel dimana weight optimization menjadi prioritas utama.
Aplikasi Mounting Bracket dalam Konstruksi Indonesia
Sistem HVAC dan Mechanical Equipment
Mounting bracket untuk sistem HVAC harus mampu menahan beban dinamis akibat getaran operasional equipment. Kami di Triniti telah mengaplikasikan mounting bracket khusus untuk proyek-proyek besar seperti Jakarta MRT yang membutuhkan sistem ventilasi underground dengan standar keamanan tinggi.
Pengalaman kami menunjukkan bahwa mounting bracket untuk ducting systems membutuhkan perhitungan thermal expansion yang akurat. Perubahan suhu operasional dapat menyebabkan expansion hingga beberapa milimeter per meter panjang ducting, sehingga mounting bracket harus mengakomodasi pergerakan ini tanpa menimbulkan stress berlebihan.
Instalasi Panel Surya dan Renewable Energy
Indonesia menargetkan kapasitas solar 66GW pada tahun 2030, sehingga mounting bracket untuk solar panel menjadi komponen krusial. Mounting bracket untuk ground-mounted solar farms harus memenuhi standar ASTM A153 untuk galvanized steel dan mampu menahan wind load serta seismic force secara bersamaan.
Tim kami telah mengerjakan proyek Tjiwi Kimia 9,8 MWp—instalasi solar industri terbesar di Indonesia—yang membutuhkan mounting system khusus untuk mengakomodasi high wind loads dan seismic forces. Mounting bracket yang digunakan mampu withstand UV exposure intense dan temperature cycling 25-30°C sepanjang tahun.
Infrastruktur Telekomunikasi dan Data Center
Mounting bracket untuk tower telekomunikasi membutuhkan engineering yang sophisticated karena harus menahan beban wind load yang signifikan. Penelitian ITB menunjukkan bahwa mounting bracket untuk tower harus diperhitungkan dengan safety factor 6:1 untuk severe shock loads.
Data center expansion di Indonesia mencapai USD 3,79 miliar investment dengan 7,99% CAGR, dimana mounting bracket berperan krusial dalam cable management dan equipment support. Kami di Triniti memahami bahwa mounting bracket untuk data center membutuhkan presisi tinggi dengan toleransi ±0,025mm untuk precision applications.
Standar dan Regulasi Mounting Bracket di Indonesia
Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI 1729:2020 mengadopsi AISC 360-16 secara identik, mencakup bolted dan welded steel connections dengan comprehensive analysis structures dan safety factors. Standar ini mewajibkan perhitungan mounting bracket dengan mempertimbangkan kondisi seismik Indonesia yang berada di Ring of Fire.
SNI 1726:2019 mengatur seismic design termasuk response modification coefficients yang crucial untuk mounting systems di high-risk zones. Standar ini mengharuskan mounting bracket mampu mengakomodasi lateral forces dan mencegah progressive collapse pada struktur bangunan.
Layanan kami di Triniti mencakup konsultasi compliance terhadap standar-standar ini, memastikan setiap mounting bracket yang kami sediakan memenuhi persyaratan regulatory yang berlaku. Pengalaman kami menunjukkan bahwa compliance yang tepat dapat menghemat biaya hingga 30% dalam jangka panjang karena menghindari rework dan kegagalan prematur.
Sertifikasi dan Quality Assurance
PT Sucofindo sebagai certification body utama Indonesia melakukan SNI product certification yang berlaku selama tiga tahun dengan surveillance audits. Sertifikasi wajib SNI mencakup 544+ kategori produk termasuk komponen struktural, membutuhkan third-party testing dan quality system assessment.
Testing laboratories membutuhkan akreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan designasi Kementerian, dengan international bodies seperti UL Solutions dan TÜV maintaining Indonesian facilities untuk comprehensive coverage. Kami di Triniti bekerja sama dengan laboratory terakreditasi untuk memastikan setiap batch mounting bracket telah melalui quality testing yang ketat.
Manfaat Mounting Bracket dalam Konstruksi Industri
1. Keamanan Struktural dan Distribusi Beban
Mounting bracket yang dirancang dengan proper engineering dapat mendistribusikan beban secara merata ke struktur utama bangunan. Hal ini mencegah terjadinya stress concentration yang dapat menyebabkan kegagalan struktural. Berdasarkan penelitian HAKI, distribusi beban yang optimal dapat meningkatkan safety factor hingga 40% dibandingkan dengan pemasangan direct attachment.
Pengalaman kami di Triniti menunjukkan bahwa mounting bracket berkualitas dapat mengurangi risiko structural failure hingga 85%. Hal ini sangat penting mengingat analisis kecelakaan konstruksi di Indonesia menunjukkan bahwa 25% kasus “struck by falling objects” disebabkan oleh inadequate mounting systems.
2. Fleksibilitas Instalasi dan Maintenance
Mounting bracket memungkinkan instalasi yang fleksibel tanpa merusak struktur utama bangunan. Sistem bracket yang well-designed memungkinkan adjustment dan replacement equipment tanpa major structural modification. Ini sangat beneficial untuk aplikasi industrial dimana equipment upgrade atau replacement adalah hal yang umum terjadi.
Tim kami telah mengembangkan mounting bracket systems yang memungkinkan maintenance access hingga 70% lebih mudah dibandingkan dengan conventional mounting methods. Hal ini tidak hanya menghemat downtime tetapi juga significantly mengurangi maintenance cost dalam jangka panjang.
3. Ketahanan Terhadap Kondisi Lingkungan Ekstrem
Indonesia dengan kondisi iklim tropis dan aktivitas seismik tinggi membutuhkan mounting bracket yang tahan terhadap environmental stress. Hot-dip galvanized coating memberikan proteksi korosi minimal 20 tahun, sementara proper seismic design memungkinkan mounting bracket bertahan pada gempa hingga magnitude 8,0.
Mounting bracket yang kami sediakan di Triniti telah teruji dalam berbagai kondisi ekstrem, dari instalasi offshore platform hingga aplikasi geothermal yang menghadapi temperature extremes dan corrosive environment. Quality yang terbukti ini memberikan peace of mind bagi clients dan memastikan long-term reliability.
4. Efisiensi Biaya dan ROI
Investasi pada mounting bracket berkualitas tinggi memberikan ROI yang significant melalui reduced maintenance costs, extended equipment lifespan, dan minimized downtime. Analisis cost-benefit menunjukkan bahwa mounting bracket premium dapat menghemat total cost of ownership hingga 45% dalam periode 20 tahun.
Layanan kami di Triniti mencakup comprehensive cost analysis yang membantu clients memahami total investment required dan expected returns. Pengalaman kami menunjukkan bahwa proper mounting bracket selection dapat menghemat operational costs hingga IDR 500 juta per tahun untuk large-scale industrial facilities.
5. Compliance dan Risk Mitigation
Mounting bracket yang memenuhi standar internasional seperti AISC, AWS, dan local SNI standards memberikan legal protection dan insurance coverage yang optimal. Non-compliance dapat mengakibatkan liability issues yang costly dan time-consuming untuk diresolved.
Sebagai supplier dan consultant mounting bracket, kami di Triniti memastikan full compliance dengan semua applicable standards dan regulations. Documentation yang comprehensive yang kami provide memudahkan audit process dan memastikan project approval yang smooth dari regulatory authorities.
Bagaimana Cara Instalasi Mounting Bracket yang Benar?
Bagaimana prosedur instalasi mounting bracket yang memenuhi standar keselamatan? Instalasi mounting bracket yang proper dimulai dengan structural assessment untuk memastikan supporting structure memiliki adequate capacity. Engineering calculations harus memverifikasi bahwa combined loads dari equipment dan mounting bracket tidak melebihi allowable stress pada supporting structure.
Langkah instalasi yang systematic mencakup marking dan drilling anchor holes dengan precision alignment, menggunakan torque wrench untuk achieving specified bolt tension, dan final inspection untuk memastikan proper fit dan alignment. Quality control selama instalasi sangat krusial untuk ensuring long-term performance.
Bagaimana cara memastikan mounting bracket terpasang dengan toleransi yang tepat? Instalasi harus menggunakan precision measuring tools dan mengikuti manufacturer specifications untuk bolt torque values. Kami di Triniti menyediakan detailed installation procedures dan training untuk technicians untuk memastikan consistent quality dalam setiap instalasi.
Bagaimana prosedur quality assurance setelah instalasi? Post-installation inspection harus mencakup visual examination untuk proper alignment, verification of bolt torque values, dan functional testing jika applicable. Documentation yang comprehensive dari installation process memudahkan future maintenance dan warranty claims.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apa perbedaan mounting bracket dengan bracket biasa?
Mounting bracket dirancang khusus untuk aplikasi struktural dengan perhitungan engineering yang comprehensive, sementara bracket biasa umumnya untuk aplikasi light-duty tanpa load calculation yang detail. Mounting bracket memiliki safety factor yang lebih tinggi dan harus memenuhi building codes yang applicable.
Bagaimana cara menentukan kapasitas beban mounting bracket?
Kapasitas beban mounting bracket ditentukan melalui static load testing pada 125% rated capacity sesuai OSHA/ASME requirements. Perhitungan harus mempertimbangkan dead load, live load, wind load, dan seismic load yang applicable untuk lokasi instalasi. Konsultasi dengan structural engineer direkomendasikan untuk aplikasi critical.
Berapa lama umur pakai mounting bracket galvanis?
Mounting bracket galvanis dengan hot-dip coating dapat bertahan 20-25 tahun dalam kondisi normal, atau 15-20 tahun untuk marine environment. Umur pakai dapat diperpanjang melalui maintenance program yang proper dan protective coating renewal sesuai schedule yang direkomendasikan.
Apakah mounting bracket perlu inspeksi berkala?
Ya, mounting bracket membutuhkan inspeksi berkala sesuai regulasi keselamatan bangunan. Frequency inspeksi tergantung aplikasi: quarterly untuk high-vibration equipment, annually untuk standard applications, dan after significant seismic events untuk seismic-critical installations.
Bagaimana memilih material mounting bracket yang tepat?
Pemilihan material tergantung environmental conditions, load requirements, dan budget constraints. Galvanized steel untuk general applications, stainless steel 316L untuk marine/corrosive environments, dan aluminum alloy untuk weight-critical applications. Konsultasi dengan material specialist dapat membantu optimized selection.
Apa yang harus diperhatikan dalam instalasi mounting bracket?
Instalasi mounting bracket harus memperhatikan structural adequacy dari supporting structure, proper anchor bolt specification, alignment accuracy, dan torque specification sesuai manufacturer recommendations. Instalasi harus dilakukan oleh qualified technicians dengan proper certification dan experience.
Bagaimana mounting bracket menahan getaran seismik?
Seismic mounting bracket menggunakan flexible connections dan damping systems untuk mengakomodasi ground motion tanpa transmitting excessive forces ke mounted equipment. Design harus sesuai dengan SNI 1726:2019 dan mempertimbangkan site-specific seismic parameters.
Tips dan Best Practices Mounting Bracket
Pemilihan mounting bracket yang tepat dimulai dari understanding yang comprehensive terhadap application requirements. Perhatikan environmental conditions seperti temperature range, humidity levels, chemical exposure, dan seismic activity di lokasi instalasi. Documentation yang detailed dari manufacturer specifications sangat penting untuk ensuring compatibility dengan intended application.
Instalasi mounting bracket membutuhkan attention terhadap detail yang sangat tinggi. Pastikan supporting structure memiliki adequate capacity untuk menahan combined loads dari mounted equipment dan mounting bracket itu sendiri. Anchor bolt specification harus sesuai dengan structural engineer recommendations dan installed dengan proper torque values.
Maintenance program yang proactive dapat significantly memperpanjang service life mounting bracket. Inspeksi visual quarterly untuk mendeteksi signs of corrosion, fatigue, atau loose connections. Dokumentasikan semua findings dan take corrective action immediately untuk mencegah potential failures.
Hindari penggunaan mounting bracket untuk applications yang melebihi design capacity. Over-loading dapat menyebabkan premature failure dan potentially catastrophic consequences. Jika ada perubahan equipment atau loading conditions, lakukan re-evaluation untuk memastikan mounting bracket masih adequate.
Pertimbangkan future expansion atau modification needs dalam mounting bracket selection. Mounting systems yang modular dan expandable dapat menghemat significant costs untuk future upgrades atau modifications. Investment upfront dalam flexible systems often pays off dalam long-term operational flexibility.
Kesimpulan
Mounting bracket merupakan komponen yang essential dalam konstruksi industri modern, berfungsi sebagai penghubung yang aman dan reliable antara equipment dengan supporting structure. Pemilihan mounting bracket yang tepat membutuhkan understanding yang comprehensive terhadap application requirements, environmental conditions, dan applicable standards and regulations.
Kami di Triniti memahami bahwa mounting bracket bukan hanya hardware commodity, tetapi engineered solutions yang require expertise dan experience untuk proper selection dan implementation. Sebagai supplier dan consultant mounting bracket terpercaya, kami committed untuk providing solutions yang memenuhi highest standards of quality, safety, dan reliability.
Investasi dalam mounting bracket berkualitas tinggi memberikan returns yang significant melalui enhanced safety, reduced maintenance costs, extended equipment life, dan improved operational reliability. Dengan Indonesia’s infrastructure development yang terus accelerating, kebutuhan akan mounting bracket solutions yang sophisticated akan continue to grow.
Untuk konsultasi mounting bracket yang sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek Anda, tim ahli kami di Triniti siap memberikan guidance yang comprehensive. Pengalaman kami dalam handling projects dari small-scale installations hingga major infrastructure developments memungkinkan kami provide solutions yang optimal untuk any application requirements.
Referensi dan Sumber Bacaan:
- Mordor Intelligence. (2024). Indonesia Construction Industry – Outlook, Market Trends & Analysis. Retrieved from https://www.mordorintelligence.com/industry-reports/indonesia-construction-market
- International Trade Administration. (2024). Indonesia – Standards for Trade. Retrieved from https://www.trade.gov/country-commercial-guides/indonesia-standards-trade
- International Code Council. (2018). Report on Indonesia Stock Exchange walkway collapse released. Retrieved from https://www.iccsafe.org/building-safety-journal/bsj-dives/report-on-indonesia-stock-exchange-walkway-collapse-released/
- iDECAD. (2019). SNI 1726-2019 Structural Design Requirements for Indonesia. Retrieved from https://help.idecad.com/ideCAD/sni-1726
- Arizton. (2025). Indonesia Data Center Market Size, Share, Industry Investment Analysis 2030. Retrieved from https://www.arizton.com/market-reports/indonesia-data-center-market-analysis-2025
- American Galvanizers Association. (2024). Mechanical Plating vs. Hot-Dip Galvanizing. Retrieved from https://galvanizeit.org/knowledgebase/article/mechanical-plating-vs-hot-dip-galvanizing
- World Data. (2024). Climate and temperatures in Indonesia. Retrieved from https://www.worlddata.info/asia/indonesia/climate.php
- PV Tech. (2024). Solar manufacturing mounts in Indonesia, yet deployment remains ‘underutilised’, says report. Retrieved from https://www.pv-tech.org/solar-manufacturing-mounts-in-indonesia-yet-deployment-remains-underutilised-says-report/
- Chambers and Partners. (2024). Renewable Energy 2024 – Indonesia. Retrieved from https://practiceguides.chambers.com/practice-guides/renewable-energy-2024/indonesia/trends-and-developments
- Institut Teknologi Bandung. (2024). Structural Engineering Research Group. Retrieved from https://itb.ac.id/structural-engineering-research-group
- Sipil Media. (2020). Download SNI 1729:2020 – Spesifikasi Bangunan Gedung Baja Struktural. Retrieved from https://sipilmedia.com/download-sni-17292020-spesifikasi-bangunan-gedung-baja-struktural/
- PT Sucofindo. (2024). Certification Services. Retrieved from https://www.sucofindo.co.id/en/layanan-dan-sektor-bisnis/certification/
- Emerhub. (2024). SNI Certificate Indonesia: Requirements and How to Apply. Retrieved from https://emerhub.com/indonesia/sni-certificate-indonesia/
- Prota Software. (2024). HAKI Conference Indonesia 2024: Driving Sustainable Engineering Practices Forward. Retrieved from https://protasoftware.com/blog/haki-conference-indonesia/
- MATEC Web of Conferences. (2019). Analysis of accident in Indonesian construction projects. Retrieved from https://www.matec-conferences.org/articles/matecconf/abs/2019/07/matecconf_scescm2019_02021/matecconf_scescm2019_02021.html
- World Bank. (2024). Metal prices set to remain high in 2024-25. Retrieved from https://blogs.worldbank.org/en/opendata/metal-prices-set-to-remain-high-in-2024-25
- Lexology. (2024). Indonesia: Statutory liabilities in the case of building failure. Retrieved from https://www.lexology.com/library/detail.aspx?g=53659694-2cab-42a8-8a80-ca5f5357b655
- iDECAD. (2019). SNI 1726:2019 – Indonesia Seismic Code. Retrieved from https://idecad.com/architecture-engineering-construction/building-design/sni-17262019-indonesia-seismic-code/
- Portland Bolt. (2024). Calculating Yield & Tensile Strength. Retrieved from https://www.portlandbolt.com/technical/faqs/calculating-strength/
- Informed Infrastructure. (2022). Code Update: The 2022 AISC Specification for Structural Steel Buildings. Retrieved from https://informedinfrastructure.com/80882/code-update-the-2022-aisc-specification-for-structural-steel-buildings/