Skip to content
Logo TBP PNG 3D - 480px
  • HOME
  • ABOUT US
  • PRODUCTS
    • Hoist Cranes
    • Lift Barang (Cargo Lift)
    • Dumbwaiter
    • TriForce European Wirerope Hoist
    • TriForce Chain Hoist
    • Mitsubishi Wirerope Hoist
    • Hyundai Wire Rope Hoist
    • Hitachi Wire Rope Hoist
    • Hitachi Chain Hoist
    • Telecrane
    • Crane Parts & Accessories
    • Lift Barang
  • OUR PROJECTS
    • Crane Projects
    • Cargo Lift Projects
  • LIBRARY
    • ARTICLES
    • GLOSSARY
  • CONTACT US
  • HOME
  • ABOUT US
  • PRODUCTS
    • Hoist Cranes
    • Lift Barang (Cargo Lift)
    • Dumbwaiter
    • TriForce European Wirerope Hoist
    • TriForce Chain Hoist
    • Mitsubishi Wirerope Hoist
    • Hyundai Wire Rope Hoist
    • Hitachi Wire Rope Hoist
    • Hitachi Chain Hoist
    • Telecrane
    • Crane Parts & Accessories
    • Lift Barang
  • OUR PROJECTS
    • Crane Projects
    • Cargo Lift Projects
  • LIBRARY
    • ARTICLES
    • GLOSSARY
  • CONTACT US

Power Supply (Catu Daya) – Catu Daya Listrik

Pengertian Power Supply (Catu Daya)

Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut Catu Daya adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi sebagai pemasok energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik. Secara fundamental, power supply dirancang untuk mengubah berbagai bentuk energi seperti energi matahari, mekanik, kimia, atau listrik menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh perangkat elektronik.

“Dalam dunia elektronik modern, power supply bukan sekadar komponen pendukung, melainkan fondasi yang menentukan performa dan keandalan seluruh sistem elektronik.” – Prinsip Dasar Elektronika

Dalam konteks yang lebih spesifik, fungsi utama catu daya adalah untuk mengubah arus listrik dari sumber menjadi tegangan, arus, dan frekuensi yang benar untuk memberi daya pada beban (load). Karena kemampuannya mengkonversi daya listrik ini, power supply sering juga disebut sebagai konverter daya listrik atau electric power converter.

Karakteristik Dasar Power Supply

Power supply memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari komponen elektronik lainnya:

  1. Input dan Output Terdefini: Semua catu daya memiliki sambungan masukan daya (power input) yang menerima energi dalam bentuk arus listrik dari suatu sumber, dan satu atau lebih sambungan keluaran daya (power output) yang menyalurkan arus ke beban.
  2. Konversi Energi: Kemampuan mengubah satu bentuk energi ke bentuk energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat target.
  3. Regulasi Tegangan: Mempertahankan kestabilan output meskipun terjadi variasi pada input atau beban.
  4. Proteksi: Memberikan perlindungan terhadap kondisi abnormal seperti arus berlebih atau tegangan tinggi.

Fungsi Utama Power Supply

1. Konversi Tegangan dan Arus

Fungsi primer power supply adalah mengkonversi karakteristik listrik dari sumber ke format yang dibutuhkan beban. Power supply mengubah energi listrik dari jaringan listrik PLN menjadi tegangan yang sesuai untuk perangkat elektronik, baik dalam bentuk arus searah atau DC maupun arus bolak-balik atau AC.

Proses konversi ini meliputi:

  • Transformasi Tegangan: Menaikkan atau menurunkan level tegangan sesuai kebutuhan
  • Konversi AC ke DC: Mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah
  • Stabilisasi Output: Mempertahankan karakteristik output yang konsisten

2. Regulasi dan Stabilisasi

Power supply memastikan bahwa perangkat atau rangkaian elektronik menerima jenis dan tingkat tegangan yang diperlukan. Pada tahap akhir rangkaian power supply, biasanya terdapat komponen IC Regulator yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan keluaran tetap stabil, meskipun terjadi fluktuasi ekstrem pada tegangan input.

3. Proteksi Sistem

Fungsi lain yang mungkin dilakukan oleh catu daya termasuk membatasi arus yang ditarik oleh beban ke tingkat yang aman, mematikan arus jika terjadi kesalahan listrik, pengkondisian daya untuk mencegah derau elektronik atau lonjakan tegangan pada masukan mencapai beban.

4. Backup Power

Dalam penerapannya, ada beberapa fungsi power supply, salah satunya adalah menjadi daya cadangan dalam bentuk baterai. Contoh implementasi ini adalah UPS (Uninterruptible Power Supply) yang mencegah gangguan operasional saat terjadi pemadaman listrik.

Komponen Utama Power Supply

Transformator (Trafo)

Transformator atau trafo berperan penting dalam mengubah tegangan listrik. Komponen ini bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik untuk mentransfer energi listrik antar rangkaian dengan level tegangan yang berbeda.

Fungsi Transformator:

  • Menurunkan atau menaikkan tegangan AC
  • Memberikan isolasi galvanik antara input dan output
  • Menyesuaikan impedansi antar rangkaian

Dioda Penyearah

Dioda, gabungan dari dua kata elektroda (anoda dan katoda) yang berfungsi untuk memindahkan daya pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dalam power supply, dioda berperan sebagai penyearah yang mengkonversi AC menjadi DC.

Jenis Penyearah:

  • Half-Wave Rectifier: Menggunakan satu dioda
  • Full-Wave Rectifier: Menggunakan dua atau empat dioda
  • Bridge Rectifier: Konfigurasi empat dioda dalam susunan jembatan

Kapasitor Filter

Kapasitor berfungsi sebagai filter untuk menghaluskan tegangan DC yang masih berdenyut dari hasil penyearahan. Komponen ini menyimpan energi saat tegangan tinggi dan melepaskannya saat tegangan rendah, sehingga menghasilkan tegangan DC yang lebih stabil.

Resistor

Resistor, komponen yang digunakan untuk menurunkan, membagi, dan membatasi arus listrik yang masuk pada perangkat. Dalam power supply, resistor berperan dalam:

  • Pembagi tegangan
  • Pembatas arus
  • Bias komponen aktif
  • Load balancing

IC Regulator

IC Regulator merupakan komponen kunci dalam mempertahankan stabilitas output. Komponen ini menggunakan umpan balik negatif untuk mengkompensasi variasi input dan beban, memastikan output tetap dalam toleransi yang diinginkan.

Komponen Proteksi

Sekring (Fuse)

Sekring berfungsi sebagai alat pengaman yang melindungi perangkat elektronik dari lonjakan arus besar yang bisa menyebabkan konsleting atau kerusakan. Ketika terjadi lonjakan arus, sekring akan memutuskan aliran daya secara otomatis untuk mencegah kerusakan.

Lampu Indikator

Lampu indikator memberikan tanda bahwa power supply sedang aktif atau bekerja. Lampu ini memudahkan pengguna untuk mengetahui apakah power supply dalam kondisi operasional atau tidak.

Klasifikasi Power Supply

Berdasarkan Fungsi

  1. Regulated Power Supply

Pemasok daya teratur adalah catu daya yang mempertahankan tegangan atau arus keluaran konstan meskipun ada variasi arus beban atau tegangan masukan. Jenis ini ideal untuk aplikasi yang membutuhkan stabilitas tinggi.

  1. Unregulated Power Supply

Output dari pemasok daya tanpa pengaturan dapat berubah secara signifikan ketika tegangan input atau arus bebannya berubah. Biasanya digunakan untuk aplikasi yang tidak memerlukan presisi tinggi.

  1. Adjustable Power Supply

Catu daya yang disesuaikan memungkinkan tegangan atau arus keluaran diprogram dengan kontrol mekanis (misalnya, kenop pada panel depan catu daya), atau melalui masukan kontrol, atau keduanya.

Berdasarkan Bentuk Mekanikal

Internal Power Supply

Merupakan sebuah catu daya yang sudah terintegrasi atau menyatu dengan motherboard dan perangkat. Contoh: power supply yang tertanam dalam televisi atau komputer desktop.

External Power Supply

Power supply yang terpisah dari perangkat utama. Contoh: adaptor laptop, charger ponsel, atau power brick konsol game.

Berdasarkan Metode Konversi

Linear Power Supply

Linear power supply menggunakan regulator linier untuk memberikan tegangan output yang diinginkan dengan menghilangkan daya dalam kerugian ohmik. Karakteristiknya:

  • Efisiensi rendah (50-65%)
  • Noise rendah
  • Regulasi yang sangat baik
  • Ukuran besar dan berat
  • Biaya produksi rendah

Switching Mode Power Supply (SMPS)

Switching power supply rapidly toggles—literally switching—a transistor on and off at high frequencies (typically 20 kHz to 500 kHz). Karakteristiknya:

  • Efisiensi tinggi (85-98%)
  • Ukuran kompak dan ringan
  • Kompleksitas tinggi
  • Noise elektromagnetik
  • Biaya pengembangan tinggi

Jenis-Jenis Power Supply Berdasarkan Aplikasi

1. DC Power Supply

DC Power Supply adalah pencatu daya yang menyediakan tegangan maupun arus listrik dalam bentuk DC (Direct Current) dan memiliki Polaritas yang tetap yaitu Positif dan Negatif untuk bebannya.

Subtipe DC Power Supply:

AC to DC Power Supply

DC Power Supply yang mengubah sumber tegangan listrik AC menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan Elektronika. AC to DC Power Supply pada umumnya memiliki sebuah Transformator yang menurunkan tegangan, Dioda sebagai Penyearah dan Kapasitor sebagai Penyaring (Filter).

DC to DC Converter

Mengkonversi level tegangan DC ke level tegangan DC lainnya. Biasanya digunakan dalam sistem yang memiliki multiple rail tegangan.

2. AC Power Supply

Power supply yang menghasilkan output berupa arus bolak-balik (AC). Biasanya digunakan untuk motor AC, lampu AC, atau peralatan yang memerlukan input AC dengan karakteristik tertentu.

3. Switch Mode Power Supply (SMPS)

Switch-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis Power Supply yang langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan Input AC untuk mendapatkan tegangan DC. Tegangan DC tersebut kemudian di-switch ON dan OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi sehingga menghasilkan arus AC yang dapat melewati Transformator Frekuensi Tinggi.

Keunggulan SMPS:

  • Efisiensi tinggi, umumnya lebih dari 95%
  • Ukuran kompak dan bobot ringan
  • Wide input voltage range
  • Fast transient response

Topologi SMPS:

  • Buck Converter: Step-down, menurunkan tegangan
  • Boost Converter: Step-up, menaikkan tegangan
  • Buck-Boost Converter: Dapat menaikkan atau menurunkan tegangan
  • Flyback Converter: Isolated, dengan transformator
  • Forward Converter: Isolated, dengan transformator

4. Programmable Power Supply

Programmable Power Supply adalah jenis power supply yang pengoperasiannya dapat dikendalikan oleh Remote Control melalui antarmuka (interface) Input Analog maupun digital seperti RS232 dan GPIB.

Aplikasi Programmable Power Supply:

  • Automated test equipment (ATE)
  • Research and development
  • Production testing
  • Battery testing dan charging

5. Uninterruptible Power Supply (UPS)

Uninterruptible Power Supply atau sering disebut dengan UPS adalah Power Supply yang memiliki 2 sumber listrik yaitu arus listrik yang langsung berasal dari tegangan input AC dan Baterai yang terdapat didalamnya. Saat listrik normal, tegangan Input akan secara simultan mengisi Baterai dan menyediakan arus listrik untuk beban.

Jenis UPS:

Standby UPS (Offline)

  • Baterai standby, beralih saat listrik padam
  • Switching time: 4-10ms
  • Efisiensi tinggi saat normal operation
  • Cocok untuk beban tidak kritis

Line-Interactive UPS

  • Built-in voltage regulator
  • Automatic voltage regulation (AVR)
  • Switching time: 2-4ms
  • Cocok untuk small office/home office

Online UPS (Double Conversion)

  • Continuous power conversion
  • Zero switching time
  • Ultimate protection
  • Cocok untuk critical loads

6. High Voltage Power Supply

Sebuah Catu daya tegangan tinggi adalah salah satu yang menghasilkan ratusan atau ribuan volt. Konektor keluaran khusus digunakan untuk mencegah busur api, kerusakan isolasi dan kontak manusia yang tidak disengaja.

Aplikasi High Voltage Power Supply:

  • Generator sinar-x, mikroskop elektron, dan kolom sorotan ion fokus, dan dalam berbagai aplikasi lainnya, termasuk elektroforesis dan elektrostatika
  • Sistem laser
  • Tube amplifier
  • Photomultiplier tube (PMT)

Prinsip Kerja Power Supply

Linear Power Supply Operation

Linear power supply achieves this by first stepping down the voltage of an incoming alternating current (AC) using a transformer, then rectifying and smoothing it.

Tahapan Kerja Linear Power Supply:

  1. Transformasi: AC input diturunkan tegangannya menggunakan transformator
  2. Penyearahan: Dioda bridge mengkonversi AC menjadi pulsating DC
  3. Filtering: Kapasitor menghaluskan ripple untuk mendapatkan DC yang lebih stabil
  4. Regulasi: Linear regulator mempertahankan output tetap stabil

Switching Power Supply Operation

Switching power supply first rectifies and smooths the incoming AC voltage, then regulates it by converting it into a high-frequency pulse train, which is then stepped down and rectified again.

Tahapan Kerja SMPS:

  1. Input Rectification: The filtered AC input voltage passes through a bridge rectifier arrangement to create a pulsating DC voltage
  2. Bulk Filtering: A smoothing ‘bulk’ capacitor removes line ripple from the rectified voltage and provides a voltage hold-up function
  3. High-Frequency Switching: Transistor switch mengubah DC menjadi high-frequency AC
  4. Transformer Isolation: This causes a current in the primary windings that will induce an alternating current in the secondary windings, so a secondary voltage is built up
  5. Output Rectification: Secondary AC disearahkan kembali menjadi DC
  6. Output Filtering: Final filtering untuk mendapatkan clean DC output

Control dan Feedback

Pulse Width Modulation (PWM)

Voltage regulation is achieved by varying the ratio of on-to-off time (also known as duty cycle). PWM mengontrol energi yang ditransfer ke output dengan mengatur duty cycle switching.

Feedback Loop

Sistem umpan balik memantau output dan mengatur switching untuk mempertahankan regulasi:

  • Error amplifier membandingkan output dengan referensi
  • PWM controller menyesuaikan duty cycle berdasarkan error signal
  • Opto-isolator memberikan feedback galvanically isolated

Aplikasi Power Supply dalam Berbagai Bidang

Komputer dan IT

Desktop Computer PSU

Power supply komputer desktop umumnya menggunakan ATX form factor dengan multiple output rails:

  • +12V untuk CPU dan GPU (high current)
  • +5V untuk drives dan legacy components
  • +3.3V untuk memory dan I/O
  • -12V untuk RS-232 interface
  • +5VSB (standby) untuk wake-on-LAN

Server Power Supply

Server PSU memiliki karakteristik khusus:

  • Redundant configuration (N+1)
  • Hot-swappable capability
  • High efficiency (80 Plus Titanium)
  • Active PFC
  • Wide temperature range operation

Telekomunikasi

Base Station Power

SMPS banyak digunakan dalam perangkat elektronik konsumer, komputer, dan peralatan telekomunikasi karena efisiensi, ukuran, dan beratnya yang lebih rendah.

Karakteristik khusus:

  • -48V DC output (telecom standard)
  • High reliability (99.999% uptime)
  • Battery backup integration
  • Remote monitoring capability

Medical Equipment

Medical power supplies memiliki persyaratan ketat:

  • Patient safety isolation
  • Low leakage current
  • EMC compliance (electromagnetic compatibility)
  • Multiple safety certifications (IEC 60601)

Industrial Applications

Motor Drives

Variable frequency drives (VFD) menggunakan power supply khusus:

  • Three-phase AC input
  • DC bus voltage generation
  • Regenerative braking capability
  • Harmonic mitigation

Welding Power Supply

Welding PSU membutuhkan karakteristik unik:

  • High current output (100-500A)
  • Constant current or constant voltage mode
  • Fast dynamic response
  • Arc starting capability

Automotive

DC-DC Converters

Otomotif modern menggunakan multiple voltage levels:

  • 12V traditional automotive voltage
  • 48V mild hybrid systems
  • 400V/800V electric vehicle batteries
  • Isolated gate drivers untuk power electronics

Renewable Energy

Solar Inverters

Power supply ini dirancang untuk mengubah beberapa bentuk energi yang berbeda, seperti matahari, energi mekanik, kimia, hingga listrik.

Solar power conditioning meliputi:

  • Maximum Power Point Tracking (MPPT)
  • Grid-tie inverter functionality
  • Anti-islanding protection
  • Power factor correction

Konsiderasi Desain Power Supply

Efficiency dan Thermal Management

Efficiency Standards

  • 80 Plus certification untuk computer PSU
  • Energy Star requirements untuk external adapters
  • EU Code of Conduct untuk efficiency

Thermal Considerations

Heat generation merupakan fungsi dari power loss: P_loss = P_input – P_output = P_output × ((1/η) – 1)

Dimana η adalah efficiency. Higher efficiency menghasilkan less heat generation.

Electromagnetic Compatibility (EMC)

Conducted Emissions

SMPS dapat menghasilkan high-frequency noise yang propagate melalui power lines. Mitigation techniques:

  • Input EMI filters
  • Common mode chokes
  • Differential mode capacitors

Radiated Emissions

High-frequency switching dapat menyebabkan electromagnetic radiation:

  • Proper PCB layout
  • Shielding enclosures
  • Spread spectrum techniques

Safety Considerations

Isolation Requirements

Safety standards memerlukan adequate isolation:

  • Basic insulation: Single level protection
  • Supplementary insulation: Additional protection
  • Double insulation: Two independent protection levels
  • Reinforced insulation: Single level equivalent to double

Protection Circuits

  • Over-voltage protection (OVP)
  • Over-current protection (OCP)
  • Over-temperature protection (OTP)
  • Short circuit protection

Tren dan Perkembangan Teknologi Power Supply

Wide Bandgap Semiconductors

Silicon Carbide (SiC)

Advanced materials like silicon carbide (SiC) and gallium nitride (GaN) are increasingly used. These materials not only offer superior thermal conductivity but also provide exceptional electrical durability.

Keunggulan SiC:

  • Higher breakdown voltage
  • Lower on-resistance
  • Higher temperature operation
  • Faster switching speed

Gallium Nitride (GaN)

GaN technology memungkinkan:

  • Very high frequency operation (MHz range)
  • Extremely compact form factors
  • High power density
  • Lower cost untuk high-volume applications

Digital Control

Digital Signal Processors (DSP)

Digital control memberikan advantage:

  • Advanced control algorithms
  • Adaptive compensation
  • Communication interfaces
  • Diagnostic capabilities

Power Management ICs (PMICs)

Integrated solutions untuk complex power requirements:

  • Multiple output channels
  • Sequencing control
  • Monitoring dan protection
  • I2C/SPI communication interfaces

Wireless Power Transfer

Inductive Coupling

Wireless charging systems menggunakan electromagnetic induction:

  • Qi standard untuk consumer electronics
  • WPC (Wireless Power Consortium) specifications
  • Efficiency optimization techniques

Resonant Coupling

Advanced wireless power menggunakan magnetic resonance:

  • Longer transfer distances
  • Multiple device charging
  • Higher power levels
  • Automotive applications

Troubleshooting dan Maintenance Power Supply

Common Failure Modes

Capacitor Degradation

Electrolytic capacitors memiliki limited lifespan:

  • ESR (Equivalent Series Resistance) increase
  • Capacitance decrease
  • Symptoms: Poor regulation, increased ripple

Semiconductor Failures

  • Switch transistor failure (short/open)
  • Diode failure (forward voltage increase)
  • Control IC malfunction

Magnetic Component Issues

  • Transformer saturation
  • Inductor core loss increase
  • Winding deterioration

Diagnostic Techniques

Electrical Testing

  • Output voltage accuracy
  • Load regulation testing
  • Transient response
  • Efficiency measurement
  • EMI testing

Thermal Analysis

  • Component temperature monitoring
  • Hotspot identification
  • Thermal imaging
  • Airflow measurement

Preventive Maintenance

Environmental Control

  • Temperature management
  • Humidity control
  • Dust prevention
  • Vibration isolation

Component Replacement

  • Electrolytic capacitor replacement schedule
  • Fan replacement (untuk forced-air cooling)
  • Thermal compound renewal

Power Quality dan Grid Interaction

Power Factor Correction

Importance of Power Factor

This is an essential aspect of any power supply design larger than 75 W – and on LED PSUs larger than 20 W – and relates to the difference between the real power used and the actual, apparent current taken, expressed as a ratio; this is the power factor.

Passive PFC

Passive PFC circuits are composed of passive low-pass filters, which attempt to eliminate higher-frequency harmonics.

Active PFC

Active PFC changes the current waveform’s shape, and makes it follow the voltage. The harmonics are moved to much higher frequencies, making them easier to filter out.

Harmonic Distortion

Input current harmonics dapat menyebabkan:

  • Utility voltage distortion
  • Transformer heating
  • Neutral conductor overloading
  • Interference dengan sensitive equipment

Mitigation techniques:

  • Active PFC circuits
  • Multi-pulse rectifiers
  • Harmonic filters

Grid Codes dan Standards

IEEE Standards

  • IEEE 519: Harmonic limits
  • IEEE 1547: Distributed resource interconnection

IEC Standards

  • IEC 61000-3-2: Harmonic current limits
  • IEC 61000-3-3: Voltage fluctuation limits

Economic Considerations

Total Cost of Ownership

Initial Cost vs. Operating Cost

SMPS, while more expensive to manufacture due to their complex circuitry, high-quality transistors, and control software, offer enhanced high efficiency and lower operational costs over time.

Efficiency Impact on Operating Cost

Untuk power supply dengan continuous operation: Annual Energy Cost = P_loss × Hours/Year × Energy Rate

Higher efficiency secara signifikan mengurangi operating cost dalam jangka panjang.

Regulatory Compliance Costs

Safety Certifications

  • UL/CSA (North America)
  • CE marking (Europe)
  • CCC (China)
  • PSE (Japan)

Energy Efficiency Programs

  • 80 Plus certification
  • Energy Star qualification
  • EU Code of Conduct compliance

Future Outlook

Technology Roadmap

Semiconductor Technology

Next-generation semiconductor akan membawa:

  • Ultra-wide bandgap materials (diamond, AlN)
  • Quantum well structures
  • Advanced packaging technologies

Control Techniques

  • AI-based optimization
  • Predictive maintenance algorithms
  • Self-healing power systems

Market Trends

Electrification Trends

Growing electrification mendorong demand untuk:

  • High-power charging infrastructure
  • Bidirectional power flow
  • Grid-interactive power electronics

Sustainability Focus

Environmental considerations membawa emphasis pada:

  • Circular economy design
  • Material sustainability
  • End-of-life recycling

Kesimpulan

Power supply adalah komponen yang sangat diperlukan dalam dunia elektronik. Komponen ini mengubah dan mengatur energi listrik, memastikan bahwa perangkat elektronik menerima catu daya yang stabil dan sesuai untuk performa optimalnya.

Perkembangan teknologi power supply terus berevolusi dari linear power supply tradisional ke switching mode power supply modern, dengan fokus pada efisiensi tinggi, form factor kompak, dan intelligent control. Understanding mendalam tentang berbagai jenis power supply, prinsip operasinya, dan aplikasi yang tepat adalah essential untuk engineer, technician, dan professional yang bekerja dengan sistem elektronik.

Tren masa depan menunjukkan bahwa power supply akan semakin intelligent, efficient, dan integrated dengan sistem monitoring advanced. Wide bandgap semiconductors, digital control, dan wireless power transfer akan terus mendefinisikan landscape power supply technology dalam dekade mendatang.

Dengan memahami fundamental power supply technology, para professional dapat membuat keputusan yang informed dalam selecting, designing, dan maintaining power supply systems untuk berbagai aplikasi, dari consumer electronics hingga industrial systems yang complex.

Sumber dan Referensi

  1. Catu Daya Power Supply : Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja, Dan Komponennya – Kalibrasi.com, 2024
  2. Pengertian Power Supply, Cara Kerja, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya – Dewaweb, 2022
  3. Pencatu daya – Wikipedia bahasa Indonesia – Wikipedia, 2023
  4. Power Supply dalam Elektronik: Pengertian, Fungsi dan Proses Kerjanya – PT Mitrainti Sejahtera Eletrindo, 2024
  5. Pengertian Power Supply (Catu Daya) dan Jenis-jenisnya – Teknik Elektronika, 2017
  6. Pengertian Power Supply dan Fungsinya bagi Kehidupan Sehari-hari – Telkom University, 2023
  7. Pengertian Catu Daya: Fungsi, Komponen, dan Jenisnya – Stella Maris College, 2021
  8. Apa Itu Power Supply? Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, 3 Komponen, dan Jenisnya – Ekrut, 2024
  9. Switched-mode power supply – Wikipedia – Wikipedia, 2025
  10. Linear Power Supply vs. Switching Power Supply – Cadence, 2024

Explore More

Loading...
Apa itu Elevator? Sistem Transportasi Vertikal Modern untuk Kemudahan Akses Bangunan
Elevator adalah sistem transportasi vertikal yang menggunakan teknologi mekanis dan elektris untuk memindahkan orang atau barang antar lantai dalam sebuah bangunan secara otomatis dan
Read More
Apa itu Yield Strength? Tegangan Maksimum Sebelum Deformasi Permanen Material
Yield strength atau kekuatan luluh adalah nilai tegangan kritis dimana material mulai mengalami deformasi plastis permanen yang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Ini
Read More
Apa itu Gear Ratio? Perbandingan Putaran Gear yang Mengoptimalkan Kinerja Mesin
Gear ratio atau rasio gear adalah perbandingan antara jumlah gigi pada roda gigi yang digerakkan (output gear) dengan jumlah gigi pada roda gigi penggerak
Read More
TBP-logo W@2x
PT. Triniti Bangunindo Perkasa
memfokuskan diri pada bidang Material
Handling Equipment. Kami adalah
spesialis khususnya untuk Hoist Crane,
Cargo Lift / Lift Barang, Wire Rope Hoist,
Chain Hoist dan accessoriesnya.
Instagram Youtube Linkedin

OFFICE

PT. TRINITI BANGUNINDO PERKASA

Wisma RMK 3rd Floor Suite 303

Jl. Puri Kencana Blok M4 No. 1

Kembangan Selatan, Kembangan,

Jakarta Barat 11610

Workshop

Komplek Pergudangan & Industri Kosambi Permai Blok II-7

Jalan Raya Perancis, Kec. Kosambi,

Tangerang, Banten 15211

CONTACT US

Contact and consult with us to get the best construction supply for you

Telp : 021 5820756, 021 5826859

Fax : 021 5820165

Whatsapp : 0822 8889 0016

info@trinitibangunindo.com
Website: www.trinitibangunindo.com www.liftbarangindonesia.co.id

 

© Copyright PT. Triniti Bangunindo Perkasa | All Rights Reserved

Chat dengan Kami